Darurat Stunting, KKN Undip Gelar Program Pencegahan Stunting di Pedurungan Tengah

Semarang, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.comStunting adalah kondisi dimana balita memiliki tinggi yang kurang dibandingkan dengan tinggi anak seumuran mereka. Tingkat stunting di Indonesia mencapai 24,4 persen cukup tinggi daripada batas toleransi WHO yakni 20 persen, sehingga memerlukan perhatian khusus pemerintah dan masyarakat.

Kondisi stunting pada anak disebabkan oleh kurangnya asupan gizi ibu sebelum hamil hingga melahirkan, gizi balita, pola asuh, sanitasi, dan kondisi ekonomi sosial. Stunting dapat menimbulkan dampak negatif jangka panjang seperti produktivitas menurun dan risiko penyakit meningkat.

Mahasiswa Tim II Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (UNDIP) di Kelurahan Pedurungan Tengah yakni Chintya ‘Aisyah Labibah Husna, Shafira Annisa Fajrin, Nisrina Siwi Nabila, dan Tri Setiyo Utami dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Dr. Rr. Karlina Aprilia Kusumadewi, S.E, M.Sc, Ak., melakukan beberapa program kerja dalam rangka upaya pencegahan stunting.

Program pencegahan dini stunting dilakukan dengan pendampingan kepada ibu hamil oleh Chintya Aisyah Labibah Husna dilakukan setiap seminggu sekali sebagai upaya edukasi asupan gizi optimal yang dikonsumsi ibu hamil. Dilaksanakan secara door to door di RW 7 dan 9. Selain itu, pencegahan stunting dapat dilakukan dengan memberikan ASI eksklusif.

Oleh karena itu, diadakan pelatihan oleh Shafira Annisa Fajrin yakni pelatihan breast care untuk memperlancar ASI dan pelatihan pijat pada bayi untuk memberikan kenyamanan pada bayi sehingga meningkatkan kuantitas menyusu pada anak.

Asupan gizi serta kesehatan ibu hamil juga perlu diperhatikan salah satunya dengan mengkonsumsi produk makanan yang mengandung probiotik baik dan menjaga sanitasi yang baik. Mahasiswa KKN Undip, Nisrina Siwi Nabila, mengadakan pelatihan pembuatan sirup probiotik yang terbuat dari bahan alami dan tanpa bahan kimia sehingga dapat menjadi alternatif untuk meningkatkan imun tubuh.

Selain itu, untuk menjaga sanitasi yang baik pada ibu hamil diperlukan adanya edukasi pembuatan alat hand sanitizer otomatis oleh Tri Setiyo Utami sebagai upaya untuk mengurangi kontak fisik yang dilakukan oleh pengguna pada botol hand sanitizer sehingga terhindar dari penyebaran kuman dan bakteri. (*)

 

 

Artikel ini ditulis oleh mahasiswa Tim II KKN UNDIP :

  1. Chintya ‘Aisyah Labibah Husna
  2. Shafira Annisa Fajrin
  3. Nisrina Siwi Nabila
  4. Tri Setiyo Utami

DPL : Dr. Rr. Karlina Aprilia Kusumadewi, S.E, M.Sc, Ak. (*)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati