palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Banyak rumor yang berseliweran menyebut ada kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi Pertalite. Melonjaknya harga Pertalite itu ditemukan di berbagai SPBU.
Adanya kabar tersebut direspons oleh pemerintah. Bahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) member sinyal akan adanya kenaikan harga Pertalite. Langkah tersebut dipilih supaya tidak membebani Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Presiden Jokowi membandingkan harga BBM di Indonesia dengan harga BBM di negara lain, seperti tetangganya di Asia Tenggara, Singapura dan negara di Eropa, Jerman.
Ia menyebut, harga BBM di Singapura senilai Rp27.000 per liter, dan harga BBM di Jerman sebesar Rp31.000 per liter.
Sementara, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani juga kerap kali menyinggung masalah harga Pertalite. Ia menyebut kenaikan volume BBM bersubsidi, terutama harga Pertalite berada di luar kontrol.
Menurutnya, lonjakan penyaluran itu membuat alokasi subsidi dan kompensasi energi melebihi pagu anggaran APBN yang mencapai Rp502 triliun pada tahun ini.
Pada mulanya, pemerintah bersama Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) sudah menyepakati tambahan subsidi dan kompensasi menjadi Rp502 triliun pada 2022.
Namun, beberapa indikator yang sebelumnya diperkirakan, baik harga minyak dunia, nilai tukar rupiah hingga kuota BBM sudah melesat.
Diketahui, harga minyak dunia yang jadi perhitungan harga Pertalite kini berada di atas US$ 106,7 per barel untuk rata-rata per tahun. Kini asumsi terakhir pemerintah adalah US$ 90-105 per barel.
Kemudian, rata-rata nilai tukar rupiah yang berada di level Rp14.552 sudah di atas prediksi pemerintah.
Sebagai informasi, harga BBM Pertamina mengalami perubahan mulai 3 Agustus 2022. Kendati demikian, harga Pertalite masih sama dengan ketentuan yang berlaku sebelumnya karena belum ada keputusan dari pemerintah.
Harga Pertalite per Rabu (17/8/2022), per liter di seluruh SPBU di Indonesia masih di angka Rp7.650. Sedangkan, harga Pertamax dan BBM nonsubsidi lain berbeda-beda tergantung pada wilayahnya.
Selain karena tidak disubsidi, harga Pertamax tercatat lebih mahal dari pada harga Pertalite per liter mengingat dua jenis ini memiliki perbedaan nilai oktan.
Pertalite adalah BBM RON 90, sedangkan Pertamax RON 92. Berbeda dengan harga Pertalite yang ditetapkan seragam di seluruh wilayah, besaran harga Pertamax cukup beragam setiap wilayah.
Harga Pertalite di beberapa wilayah di Indonesia per Agustus 2022:
- Aceh: Rp12.500
- Sumatera Utara: Rp12.750
- Sumatera Barat: Rp12.750
- Riau: R13.000
- Kepulauan Riau: Rp13.000
- Kodya Batam (FTZ): Rp13.000
- Jambi: Rp12.750
- Bengkulu: Rp13.000
- Sumatera Selatan: Rp12.750
- Bangka Belitung: Rp12.750
- Lampung: Rp12.750
- DKI Jakarta: Rp12.500
- Banten: Rp12.500
- Jawa Barat: Rp12.500
- Jawa Tengah: Rp12.500
- DI Yogyakarta: Rp12.500
- Jawa Timur: Rp12.500
- Bali: Rp12.500
- Nusa Tenggara Barat: Rp12.500
- Nusa Tenggara Timur: Rp12.500
- Kalimantan Barat: Rp12.750
- Kalimantan Tengah: Rp12.750
- Kalimantan Selatan: Rp12.750
- Kalimantan Timur: Rp12.750
- Kalimantan Utara: Rp12.750
- Sulawesi Utara: Rp12.750
- Gorontalo: Rp12.750
- Sulawesi Tengah: Rp12.750
- Sulawesi Tenggara: Rp12.750
- Sulawesi Selatan: Rp12.750
- Sulawesi Barat: Rp12.750
- Maluku: Rp12.750
- Maluku Utara: Rp12.750
- Papua: Rp12.750
- Papua Barat: Rp12.750. (*)
Redaksi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com