Kudus, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Bupati Kudus H. M. Hartopo mendorong supaya pegiat Palang Merah Remaja (PMR) menjadi bibit-bibit unggul demi menjadi kader Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Kudus.
Hartopo ingin keberadaan PMR mampu menjadi relawan andal, professional, dan tanggap bencana. Itu sebabnya, dirinya berpesan pembinaan PMR tidak hanya menjadi ajang seremonial belaka.
“Anggota PMR menjadi kader generasi PMI yang penting. Pembinaannya harus optimal, jangan hanya seremonial,” ungkapnya saat membuka pelatihan pembina PMR Mula-Madya-Wira di Kantor PMI Kabupaten Kudus, Selasa (23/8/2022).
Lanjutnya, menanamkan rasa peduli dan kesiapsiagaan perlu digenjot sedini mungkin, demi mewujudkan rasa kemanusiaan antara sesama.
“Setelah pelatihan ini, pembina bisa menanamkan sikap kesiapsiagaan agar anggota PMR bisa jadi relawan andal,” jelas Hartopo.
Selain itu, Hartopo meminta agar ekstrakulikuler Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) diaktifkan lagi. Tujuannya agar siswa-siswi sekolah memiliki bekal yang cukup dalam Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K).
“UKS harus digalakkan lagi biar siswa punya kompetensi P3K,” pesan Hartopo.
Sementara, Ketua PMI Kabupaten Kudus Rina Budhy Ariani mengatakan bahwa pelatihan dilakukan guna meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) utamanya pembina PMR.
“Adanya pelatihan untuk meningkatkan kompetensi pembina PMR,” ucapnya.
Sebanyak 64 pembina PMR tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA) turut hadir di kegiatan pelatihan itu. Pelatihan digelar selama tiga hari.
Salah satu pembina PMR yang ikut kegiatan itu, Desi Ratnasari menyampaikan antusiasmenya mengikuti pelatihan. Selain menambah wawasan, pembina PMR dari SMP NU Al-Ma’ruf Kudus itu merasa lebih paham seluk-beluk organisasi yang bergerak di bidang kemanusiaan itu.
“Menarik sih, bisa meningkatkan wawasan dalam bidang kemanusiaan,” pungkas Desi. (*)
Redaksi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com