Batang, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Seiring dengan selesainya pemberian Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Dinas Sosial Batang mengungkap bahwa harga telur akan kembali normal.
Kenaikan harga telur hingga kini pun masih menjadi perhatian pemerintah kabupaten Batang dan masyarakat.
Adapun penyebab kenaikan harga telur diantaranya adalah karena pakan ayam petelur yang masih tinggi, selain itu juga pembelian telur untuk pemberian BPNT kepada warga terdaftar program Keluarga Harapan (PKH).
Dengan adanya harga yang masih belum stabil, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Batang Joko Tetuko meminta kepada masyarakat agar tidak terlalu khawatir.
Hal tersebut dikarenakan harga telur akan kembali normal, seiring selesainya penyaluran BPNT.
“Selama ini kalau ada BPNT, pasti membutuhkan telur di mana-mana, karena serentak. Otomatis harga telur naik karena mengikuti mekanisme pasar,” katanya, saat ditemui di Dinas Sosial Kabupaten Batang, Senin (29/8/2022).
Ia memperkirakan, program BPNT akan selesai dalam pekan ini.
“Semoga harga telur sudah kembali normal, sesuai harapan Menteri Perdagangan,” harapnya.
Ditemui secara terpisah, Kepala Disperindagkop dan UKM Batang Subiyanto menerangkan, kenaikan harga telur di pasaran dipengaruhi oleh banyak faktor. Termasuk salah satunya, produktivitas telur ayam yang sedikit berkurang.
“Mulai dari harga pakan ternak yang mahal, kondisi cuaca yang cukup dingin sehingga produktivitas ayam untuk bertelur sedikit berkurang,” ungkapnya.
Penyebab lain karena ada kegiatan pembagian BPNT dalam PKH selama tiga bulan oleh Dinas Sosial.
“Ada pembelian telur ke peternak, sehingga pasokan di pasar berkurang,” tegasnya.
Ia memastikan, stok telur masih tercukupi karena produksi telur masih lancar meskipun cuaca cukup dingin.
Maka untuk menstabilkan suhu, peternak cenderung mengupayakan dengan memanfaatkan alat penghangat, agar produksi kembali normal.
“Dampaknya tentu menambah biaya produksi,” tegasnya.
Kepala Bidang Perdagangan Disperindagkop dan UKM, Endang Rahmawati memastikan, stok telur di seluruh pasar mencapai 21 ton dengan harga Rp30.000,00 per kilogram. (*)
Redaksi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com