Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Mendengar kalimat sumber mata air tentunya secara langsung akan terbayang kesegaran. Dengan kesegaran itu, tak lantas kita ingin segera mandi dan berenang di sumber mata air. Kesegaran didapat di salah satu sumber mata air dari Kawasan Pegunungan Kendeng Sukolilo Pati, yakni Sumber Mata Air Asem Bosok.
Sumber mata air tersebut terletak di Desa Kedumulyo tepatnya di RT 7/RW 4, jika dihitung dari Objek Wisata Gua Wareh kira-kira hanya berjarak 500 meter saja.
Lokasi Sumber Mata Air Asem Bosok ini dapat diakses dengan kendaraan roda dua maupun roda empat, karena tepat di sisi jalan desa menuju akses ke ladang warga Desa Kedumulyo.
Sumber Mata Air Asem Bosok ini merupakan salah satu sumber air yang menjadi urat nadi masyarakat sekitar. Hampir keseluruhan aktivitas mulai dari mandi, mencuci pakaian hingga kebutuhan di sawah.
Tak jarang juga para anak-anak datang setelah pulang sekolah untuk sekedar mencari kesegaran dengan menyempatkan berenang di tempat tersebut. Begitu juga para masyarakat yang mayoritas berladang, setiap kali pulang dari sawah para warga juga mandi membersihkan badan dan pakaiannya.
Berdasarkan keterangan dari Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Semar Wareh Desa Kedumulyo Adie Saputro, sumber mata air tersebut tidak pernah mengalami kekeringan.
Akibat dari kondisi itu, sebagian masyarakat juga menyebut sumber mata air tersebut dengan nama ‘Sendang Panguripan’. Dengan maksud bahwa Sumber Mata Air Asem Bosok telah memberikan penghidupan bagi seluruh masyarakat sekitar.
“Kalau sumber mata air ini, hingga saat ini tidak pernah yang namanya tidak ada airnya. Pas musim kemarau pun seperti ini airnya, paling berkurang hanya sedikit saja ini. Makanya bagi sebagian kami juga menyebut ini ‘Sendang Panguripan’ , Mas,” ungkapnya.
Awal Mula Nama ‘Asem Bosok’
Konon pada awal ditemukannya sumber mata air tersebut terdapat pohon asem yang tumbuh di atasnya.
Karena pohon sudah tua dan termakan usia akhirnya lapuk, dan tumbang dengan sendirinya hingga membusuk atau dalam bahasa jawanya ‘bosok’. Maka kemudian masyarakat sekitar lebih mudah menamakannya dengan Asem Bosok itu.
Untuk saat ini, Sumber Mata Air Asem Bosok yang memiliki kedalaman 2 meter tersebut sudah dibagi menjadi dua bagian dengan dibangun dinding pembatas yang mengelilingi area sumber mata air. Sehingga, laki-laki dan perempuan sudah ada pembatasan apabila pengunjung berkeinginan untuk mandi dan berenang di sumber mata air tersebut.
Sumber Mata Air Asem Bosok juga telah menjadi salah satu destinasi wisata yang dipaketkan oleh Desa Kedumulyo.
Menurut Adie sumber mata air itu juga bagi sebagian masyarakat dapat menyembuhkan penyakit kulit dengan cukup berendam pada sendang tersebut.
Sejauh ini, pihaknya belum menerapkan biaya khusus bagi para pengunjung yang mau datang ke ‘Sendang Panguripan’.
Namun, para pengunjung bisa datang lebih dulu ke Gua Wareh dengan biaya sebesar Rp5.000. Kemudian, pengelola akan bersedia mengantarkan ke lokasi Sumber Mata Air Asem Bosok tersebut.
“Pada saat penilaian desa wisata yang dulu kita sudah ajukan ini menjadi bagian dari paket wisata, yang salah satunya para pengunjung bisa mandi di sumber mata air asli Gunung Kendeng, kami jamin kesegaran dan sensasi dari airnya. Bahkan ada yang percaya, masyarakat itu ada yang datang hanya untuk berobat, agar penyakit kulitnya bisa sembuh,” pungkasnya. (*)