Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Pati masih menantikan informasi teknis penyaluran bantuan sosial (bansos) kompensasi kenaikan BBM dari Kementerian sosial.
Tri Haryumi, Kepala Bidang Penanganan Fakir Miskin kantor Dinas Sosial Pati mengaku hingga kini belum mengetahui sumber data apa yang digunakan Kemensos terkait para penerima BLT terbaru ini.
Namun beberapa waktu lalu ia telah menyetorkan data DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) kepada Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Pati. Setor data ini tentunya dalam rangka mempersiapkan penyaluran bantuan tersebut.
Meskipun belum jelas leading sector penyalur bantuan ini akan dari Dinas Sosial atau dari Dinas perdagangan.
Berdasarkan keterangan yang ada, jumlah keluarga di Pati yang terdata di DTKS sekitar 711.000. Namun ia menegaskan tidak semua yang terdata di DTKS Menerima Bansos
“Disini baru dimintai data DTKS, kita sudah sampaikan. Kami baru menghadiri undangan sosialisasi kemarin. Teknisnya belum,” kata Tri Haryumi kepada palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com belum lama ini.
Ia juga belum bisa menyebut berapa jumlah keluarga penerima manfaat (KPM) yang akan menerima BLT kompensasi kenaikan BBM.
Tri juga mengaku tidak mengetahui apakah para penerima BLT kompensasi kenaikan BBM boleh tumpang tindih dengan bantuan lain seperti PKH atau BPNT atau tidak.
Yang jelas ia mengharapkan dalam penyalurannya, bantuan ini bisa fleksibel dan mudah diakses masyarakat miskin.
“Kalau bisa ga usah pakai Aplikasi lah. Itu sulit tidak semua punya android masyarakat miskin. Terlalu ribet. Kalau bansos ya bansos saja,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, Kementerian sosial telah menyiapkan dana BLT senilai total Rp12,4 triliun untuk diberikan kepada 20,65 juta kelompok masyarakat, sebagai dispensasi atas pengalihan subsidi BBM.
Melalui bantuan ini masyarakat nantinya menerima bantuan Rp150 ribu sebanyak empat kali. (*)
Wartawan Area Kabupaten Pati