Belum Penuhi Target, Dinkes Pati Gencarkan Capaian Imunisasi Campak Rubella

Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Dalam agenda Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) yang ditujukan bagi seluruh balita di wilayah Kabupaten Pati, masih terdapat salah satu jenis imunisasi yang belum mencapai target.

Berdasarkan keterangan yang disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pati dr. Aviani Tritanti Venusia, saat ini pihaknya sedang menggencarkan gerakan imunisasi Campak Rubella yang belum mencapai target 95 persen.

Sedangkan, menurut data yang diberikan hingga akhir Agustus menunjukkan capaian imunisasi Campak Rubella di Kabupaten Pati sebanyak 86,01 persen.

“Kalau untuk BIAN ya Mas, kita masih mengejar untuk yang Campak Rubella, karena kalau secara data itu hanya yang belum mencapai target, yakni 86,01 persen dari target provinsi 95 persen,” katanya saat ditemui palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com, Rabu (31/8/2022)

Sementara itu, pihaknya mengungkapkan bahwa sejauh ini dalam pelaksanaan gerakan BIAN tidak ada kendala terhadap ketersediaan imunisasi tersebut. Justru terdapat sebagian masyarakat enggan mengajak anaknya ke posyandu untuk melakukan program imunisasi. Hal demikian dikarenakan masih ada rasa takut jika sang anak mengalami gejala demam akibat imunisasi.

“Sebenarnya untuk kendala kita itu tidak ada ya, malah yang terjadi itu ibu-ibunya kadang yang takut. Wedi kalau misalkan anake demam, padahal kan sebenarnya itu tidak apa-apa. Setelah itu pasti akan sembuh lagi kok,” imbuhnya.

Diketahui bahwasanya dalam gerakan BIAN terdapat 4 jenis imunisasi yang disuntikkan bagi balita. Ketiga jenis lainnya seperti imunisasi kejar IPV yang sudah mencapai 93,46 persen dari target 80 persen.

Sedangkan untuk jenis imunisasi DPT-HB-Hib sudah tercapai 89,51 persen dari target 80 persen.

Kemudian untuk jenis imunisasi kejar OPV yang juga ditargetkan harus tercapai 80 persen hingga akhir Agustus 2022 sudah tercapai sebanyak 94,39 persen.

Dengan capaian tersebut pula, pihaknya menginstruksikan jajaran bidan desa untuk kembali menggalakkan kegiatan imunisasi.

“Kita pun sebenarnya juga masih saling koordinasi dengan puskesmas-puskesmas melalui bidan desanya selaku yang ada di lapangan, dan masyarakat juga tak perlu takut, demi kesehatan bagi anaknya, kan gitu,” pungkasnya. (*)