palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Suharso Monoarfa diberhentikan dari jabatannya sebagai Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Diketahui bahwa saat ini kursi tersebut diduduk oleh Muhammad Mardiono yang dulunya menjabat sebagai Ketua Majelis Pertimbangan PPP.
Suharso diberhentikan melalui keputusan dalam rapat Mahkamah Partai yang dilaksanakan pada 2-3 September 2022 atas usulan tiga majelis PPP yakni Majelis Kehormatan, Majelis Syariah, dan Majelis Pertimbangan.
Namun, Suharso nampak sedang berada di luar negeri ketika proses pemberhentian terjadi. Dilansir dari unggahan Instagramnya @suharsomonoarfa, ia nampak melakukan kunjungan kerja ke perusahaan produksi pesawat terbang di Paris.
“Saya melakukan kunjungan kerja ke kantor Airbus di Paris. Kunjungan ini bertujuan untuk menjalin potensi kerjasama perdagangan, industri dan layanan,” tulis Suharso, Sabtu (3/9).
Ia mengaku sempat melakukan kunjungan serupa ke kantor pusat Dopplemayr di Austria bersama Menteri Perhubungan Budi Karya sebelum ke Paris.
Pemberhentian Suharso sebagai Ketua Umum PPP ini bersamaan dengan munculnya isu keretakan pada internal partai. Sejumlah kader dari berbagai daerah menuntut agar Suharso mundur dari jabatannya sebab dianggap tidak mampu memimpin partai.
Konflik tersebut semakin berlanjut ketika Suharso mengungkapkan amplop yang ditujukan untuk para kiai dianggap sebagai benih korupsi. Hal tersebut diungkapkannya melalui acara Pembekalan Antikorupsi Politik Cerdas Berintegritas yang diselenggarakan KPK pada 15 Agustus 2022.
Alhasil, tiga pimpinan Majelis Pertimbangan PPP ini pun mendesak agar Suharso mengundurkan diri melalui surat yang telah ditandatangani oleh Majelis Syariah DPP PPP Mustofa Aqil Siraj, Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP Muhamad Mardiono, serta Ketua Majelis Kehormatan DPP PPP Zarkasih
Kendati demikian, Suharso mengaku tidak pernah menerima surat tersebut. namun hal yang berbeda diungkapkan oleh Usman M Tokan selaku Anggota Majelis Pertimbangan PPP. Ia mengatakan pihaknya telah dua kali memberika surat, tetapi Suharso tidak pernah memberkan tanggapan.
Saat ini, ketiga pemimpin Majelis PPP telah mengeluarkan fatwa untuk memberhentikan Suharso sebagai Ketua Umum DPP PPP.
“Pimpinan 3 Majelis DPP PPP telah melakukan musyawarah di mana para Pimpinan Majelis berkesimpulan bahwa terjadi sorotan dan kegaduhan PPP secara meluas yang tertuju kepada Saudara Suharso Monoarfa pribadi,” kata Wakil Sekretaris Majelis Pertimbangan DPP PPP, Usman M Tokan dalam keterangannya dikutip dari CNN Indonesia, pada Senin (5/9). (*)
Redaksi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com