Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Para pengelola biro pariwisata di Pati mengharapkan dapat subsidi BBM untuk menghemat operasional perjalanan di tengah naiknya harga BBM dalam negeri.
“Pemerintah kalau memberi subsidi harapannya semua disubsidi bukan sebagian saja. Pengusaha travel dapat subsidi itu adil,” hal ini diungkapkan oleh Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Association of The Indonesian Tours And Travel Agencies (ASITA) Kabupaten Pati Sugiharto saat diwawancara palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com, Rabu (7/9/2022).
Diterangkannya, yang berhak menerima subsidi BBM saat ini hanya Kendaraan bermotor perseorangan, serta jenis kendaraan untuk pelayanan umum seperti mobil ambulance, mobil jenazah, mobil pemadam kebakaran, dan mobil pengangkut sampah. Sementara kendaraan travel dan pariwisata tidak mendapatkan hak ini.
Sugiharto mengaku, penyesuaian Harga BBM sangat berdampak pada sektor transportasi pariwisata. Sejak BBM naik, pesanan wisata banyak dibatalkan oleh calon penyewa.
Hal ini terjadi lantaran para pengusaha travel harus menaikkan tarif sewa kendaraan. Jika sewa tidak dinaikkan, para pengusaha dipastikan akan merugi, karena kenaikan BBM mencapai 25 persen.
Naiknya biaya sewa travel ini lantas membuat para wisatawan menunda untuk berwisata.
“Mereka harus kompromi lagi dengan rombongannya. Sehingga mereka banyak yah meng-cancel. Minatnya semua turun gara gara BBM dan administrasi kesehatan,” kata Sugiharto kepada palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com, Rabu (7/9/22).
Dijelaskan Sugiharto, para pengusaha biro perjalanan wisata hampir seluruhnya belum pulih dari dampak pandemi Covid-19, kenaikan harga BBM ini tentunya makin sangat memberatkan pengusaha travel.
Ia juga mengharapkan, para pengelola destinasi wisata tidak menaikkan harga tiket masuk dan layanannya dalam waktu dekat, hingga minat wisatawan kembali stabil.
“Kalau Harga tiket belum ada gejolak, baru harga sewa bus saja. Misal ke Jogja dari awalnya Rp1 juta jadi Rp1.250.000 mereka kita mintai tambah. tapi untuk parkir, tiket masuk atau toilet belum naik. Kalau naik Repot kita,” tandas Sugiharto. (*)
Wartawan Area Kabupaten Pati