67 Kelompok Tani di Pati Dapat Fasilitasi Sekolah Lapang

Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Kabupaten Pati kembali mendapat fasilitasi Progam IPDMIP dari pemerintah. Fasilitasi tersebut berupa pelaksanaan Sekolah Lapang bagi para petani.

Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Pati menyebut, sebanyak 67 kelompok tani mendapatkan fasilitasi kegiatan Sekolah Lapang melalui program tersebut. Sebanyak 67 kelompok tani pun mengikuti Sekolah Lapang dari 2021 hingga 2022.

Pejabat Fungsional Analisis Sarana dan Prasarana Dispertan Kabupaten Pati, Evi Nindya Kusuma menerangkan Sekolah Lapang merupakan program pembelajaran non formal untuk mengenalkan teknologi pertanian kepada para petani demi meningkatkan produktivitas hasil pertanian.

Ia menjelaskan bahwa kegiatan Sekolah Lapang di Kabupaten Pati sudah berlangsung selama empat tahun, yakni sejak 2018. Bahkan menurutnya kegiatan tersebut akan berlangsung hingga 2024 mendatang.

“Kegiatan ini sudah dilakukan sejak tahun 2018, dan insyaallah akan diperpanjang sampai tahun 2024,” ujar Evi saat ditemui palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com di ruangannya, Kamis (8/9/2022).

Evi mengaku program ini disambut baik oleh para petani lokal. Materi yang dibawakan oleh Dispertan Kabupaten Pati dapat tersampaikan dengan baik kepada para peserta.

“Sekolah Lapang ini berjalan dengan sangat antusias, peserta memperhatikan dengan seksama tahapan-tahapan kegiatan yang dipraktikkan hingga akhir kegiatan,” ujar Evi.

Tahun ini program Sekolah Lapang dipusatkan pada lahan sawah yang memiliki Daerah Irigasi (DI). Beberapa wilayah sawah tersebut tersebar di kecamatan-kecamatan yang memiliki potensi pertanian tinggi seperti Kecamatan Margorejo, Kecamatan Winong, Kecamatan  Tambakromo, Kecamatan Gabus, Kecamatan Pati, Kecamatan Margoyoso, Kecamatan Dukuhseti dan Kecamatan Jakenan.

Pihaknya memastikan areal sawah yang dijadikan sasaran kegiatan Sekolah Lapang mendapat aliran irigasi dari DI tersebut.

“Jadi, kita mengikuti aliran DI yang ada. Sawah-sawah yang kami pilih adalah sawah yang dialiri DI,” ujarnya.

Lebih lanjut, Evi mengatakan adapun lokasi pertemuan Sekolah Lapang berada di sekitar sawah. Di sana pihaknya akan menyampaikan materi pelatihan kepada petani.

Lahan yang dipilih berdasarkan kesepakatan dari anggota kelompok tani.

“Jadi ada di salah satu lahan milik kelompok tani yang menjadi kesepakatan.,” imbuhnya. (*)