Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Ribuan masyarakat hadiri agenda Sholawatan Peringatan Haul Mbah Nyai Daling Desa Kedalingan Kecamatan Tambakromo yang diselenggarakan di halaman Punden Makam Mbah Nyai Daling pada Minggu, (18/9/2022) malam.
Dalam kegiatan tersebut, pihak panitia menghadirkan langsung Al Habib Muhammad Syafi’i Alaydrus dari Kota Solo dan juga penceramah lokal Abdul Qohar Sidiq bersama dengan KH Ali Ridwan Aziz Sidiq Al Hafidz dari Tambakromo. Sedangkan pengiring lantunan sholawat berasal dari Grup Rebana Hubbun Nabi Tambakromo.
Melalui Ketua Panitia acara Haul Mbah Nyai Daling, Heru Binatoko mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan agenda rutin yang diselenggarakan setiap peringatan haul.
Ia mengungkapkan kegiatan sempat tidak diadakan selama 2 tahun berturut-turut karena dampak adanya pandemi Covid-19.
“Kalau ini memang rutin setiap haul agendanya adalah pengajian dan sholawatan, cuma untuk dua tahun yang lalu tidak diadakan karena situasinya yang pandemi,” katanya kepada palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com.
Melalui pantauan tim di lapangan, terlihat antusiasme masyarakat untuk bisa duduk paling depan agar dapat melihat jelas sosok sang habib.
Kegiatan berlangsung ramai, ditambah balutan nuansa meriah oleh tim kepanitiaan, mulai dari dekorasi panggung, kualitas sound system hingga hiasan lampu lampion di area pengajian.
Acara tersebut juga dihadiri langsung oleh Camat Tambakromo, Mirza Nur Hidayat yang didampingi langsung oleh Kepala Desa Kedalingan, Joko Waluyo.
Melalui sambutan singkatnya, ia mengapresiasi penyelenggaraan acara yang dilakukan oleh tim panitia. Ia menyatakan dengan adanya peringatan haul terhadap sesepuh desa, merupakan bentuk penghormatan terhadap para leluhur terutama pendiri desa.
“Luar biasa sekali, malam ini tumpuk breg, dari berbagi desa dan kecamatan hadir di sini. Luar biasa juga untuk para panitia, semoga ini bisa menjadi contoh bagi desa lainnya, bahwa perlu menghormati para leluhur. Salah satunya dengan kegiatan seperti ini,” ungkapnya.
Diketahui Mbah Nyai Daling merupakan seorang tokoh yang dipercaya sebagai sesepuh desa tersebut. Bagi sebagian juga percaya, bahwa Mbah Nyai Daling lah yang melakukan babat alas pertama kali sebelum desa tersebut terbentuk.
Berdasarkan beberapa sumber, Mbah Nyai Daling mempunyai garis keturunan dari Raja Majapahit yakni, Browijoyo V. Yang kemudian juga memiliki garis keturunan dari Mangkunegoro I Raden Mas Said atau yang terkenal dengan julukan Tumenggung Alap-alap Sambernyawa dari Surakarta.
Berdasarkan penyampaian dari KH Ali Ridwan Aziz Sidiq Al Hafidz, melalui Kitab Pustoko Darah Agung menyebutkan bahwa nama asli dari Mbah Nyai Roro Daling adalah Raden Ayu Roro Suminah.
Yang kemudian berada di desa Kedalingan atau biasa orang menyebut Dalingan, maka disebutlah bagi orang-orang sekitar dengan nama Mbah Daling. (*)