Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Dua pekan sejak Bahan bakar Minyak (BBM) dinaikkan terpantau harga kebutuhan pokok masyarakat (Kepokmas) di Kabupaten Pati, Jawa Tengah masih stabil.
Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kabupaten Pati, Kiswantoro menyebut, stabilnya harga ini dipengaruhi stabilnya ketersediaan bahan pokok dari petani lokal.
Ketergantungan Pati terhadap bahan pokok dari daerah lain juga dapat ditekan tahun ini, misalnya untuk telur yang diambil dari Blitar dan cabai yang diambil dari wilayah Tulungagung.
“Kami asumsikan Ketersediaan bahan pokok di Pati ini cukup stabil. Untuk komoditas bahan yang ketergantungan dengan daerah lain juga kurang. Kalau banyak beli otomatis transportasi naik pasti bahan ikut naik,” ujarnya saat diwawancarai awak media di kantornya kemarin.
“Telur pada 2 sampai 3 minggu lalu ada di harga Rp 30-31 ribu. Sekarang hanya Rp 28-27 ribu. Cabai pemantauannya fluktuatif. Cabai keriting 65 ribu sempat dari 62. Rawit merah 65 ke 62 ada kenaikan 2 ribu masig kecil,” imbuhnya.
Selain ketersediaan bahan pokok lokal, rampungnya penyaluran bansos bulan ini juga menurut Kus mempengaruhi turunnya permintaan komoditas telur di pasar.
Ia mengatakan sepekan sebelum BBM dinaikkan terjadi lonjakan harga Kepokmas di Pati khususnya untuk cabai dan telur. Dikhawatirkan kejadian itu terjadi hingga BBM dinaikkan.
Beruntung kekhawatiran tersebut tidak terjadi. Kus mengharapkan harga ini bisa bisa stabil sehingga Indonesia bisa bebas dari ancaman inflasi nasional.
“Saat telur beberapa waktu lalu sempat naik ke Rp30 ribu kami was-was. Apalagi kalau sampai terjadi inflasi di daerah maupun nasional,” tandas dia.(*)
Wartawan Area Kabupaten Pati
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"
Jangan lupa kunjungi media sosial kami
 |
 |
 |
 |
 |
Video Viral
Kamarkos |
Pojoke Pati |
