Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Harga komoditas telur ayam hari ini, Senin (03/10/22) terpantau mulai turun yakni Rp. 22.000 per kg. Hal ini dituturkan oleh Sumiati (40) salah satu pedagang telur grosir di pasar juwana baru.
Sumiati mengatakan jika harga telur sudah tiga hari ini mulai stabil Rp. 22.000 per kilo, sedangkan beberapa minggu lalu waktu harganya melambung tinggi bisa mencapai Rp. 29.000 – Rp. 30.000 per kilo.
“Pernah pas harga sampe tinggi banget itu lho mbak, bisa sampe 30.000 per kilo. Terus habis itu harganya jadi turun, ya turunnya antara Rp. 2000 gitu lah mbak. Kalau sekarang sudah ada tiga harian lah, harganya jadi Rp. 22.000,”ucapnya saat ditemui di pasar pagi tadi.
Menurutnya, penurunan telur ayam dikarenakan dengan adanya Program Keluarga Harapan (PKH) yang ditetapkan oleh pemerintah.
“Telur ini harganya naik turun terus kok mbak, ya mungkin ini turun karena ada PKH kemarin kan membutuhkan telur banyak ya mbak,”kata dia.
Sementara itu, Sumiati khawatir jika ada harga telur ayam di pasar yang di bawah Rp. 21.000 – Rp. 22.000 per kilo nanti kasihan peternaknya. Menurutnya jika terlalu murah dari harga itu, maka peternak yang akan mengalami dampaknya dikarenakan harga pakan saja sekarang sudah mahal.
Sedangkan jika harga telur bisa mencapai Rp. 25.000 masih mending petani bisa mendapatkan keuntungan.
“Kalau harga Rp. 25.000 peternak masih bisa dapat untung mbak. Nah kalau harga telur Rp. 20.000 ke bawah gitu malah tambah kasihan petaninya mbak, gak ada untungnya sama sekali. Seperti harga mati. Peternak langsung pada males,”ujarnya.
Walaupun harga telur selalu berubah-ubah, Suminah mengaku penjualannya dalam satu hari bisa menghabiskan sekitar 100 – 150 kilogram telur.
Banyak pelanggan yang sudah berlangganan yakni mulai dari pedagang yang jualan di rumah, pedagang yang jualan makanan, apalagi di saat nelayan pada mau berangkat untuk berlayar sehari bisa memesan 15 – 20 kg.
Sementara itu, pembeli telur ayam Umi (47) ketika ditanya terkait bagaimana tanggapannya terkait harga telur yang turun. Ia mengaku senang, “Wah senang sekali ya mba, apalagi turunnya bukan hanya seribu, dua ribua, namun drastis turun Rp 9.000.”
Wanita yang juga berprofesi sebagai penjual nasi semur itu juga mengatakan ketika harga telur melambung dirinya memutar otak agar dapat menutupi modal yang dikeluarkan.
“Saat ini saya dengan mudah bisa membeli telur dengan harga terjangkau seperti saat ini, saya merasa senang dikarenakan keseharian saya yang berjualan nasi semur, jadi tidak putar otak untuk memikirkan agar modal bisa tertutupi.” (*)