Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Memasuki bulan Oktober tahun 2022, cuaca yang ekstrem dan curah penghujan yang cukup tinggi, membuat Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana membutuhkan informasi tercepat untuk mengantisipasi terjadinya bencana alam.
Menurut Muhammad Adek Rizaldi, selaku Kepala BBWS Pemali Juana, perubahan iklim menyebabkan intensitas hujan yang ekstrim. Sehingga perlu menerapkan strategi untuk mengelola Sumber Daya Air (SDA) sebagai upaya dalam menghadapi bencana dan musim penghujan.
” Strategi penanganan bencana diantaranya yaitu kecepatan memperoleh informasi kejadian, kecepatan pelaporan, kecepatan survey, identifikasi dan inventarisasi, hingga kecepatan dalam melakukan penanganan di lapangan, ” ucap Muhammad Adek Rizaldi.
Lantas dengan hal itu, menurutnya akan terjadi kolaborasi dan kerja sama dengan berbagai pihak untuk mengatasi curah hujan yang mulai tinggi dan meminimalisir terjadinya bencana alam seperti banjir.
” Keempat hal tersebut, akan dapat dicapai dengan kerja sama dan kolaborasi yang baik dengan pihak internal maupun eksternal, ” jelasnya.
Kemudian dirinya juga menyampaikan, pentingnya melakukan walk through identifikasi dan inventarisasi di sungai-sungai memastikan bangunan pintu air bisa beroperasi dengan baik.
Memastikan dan mengecek alat berat dan pompa banjir dirasanya juga perlu dilakukan dari sekarang, supaya dapat dioperasikan dengan baik disaat intensitas curah hujan yang tinggi seperti saat ini.
Kendati demikian, dirinya tidak lupa untuk menyarankan supaya membuat tim khusus seperti tim reaksi cepat, supaya ada penanganan yang sigap dan tanggap untuk mengatasi bencana alam yang sewaktu-waktu melanda seperti banjir. (*)