Produksi Garam di Kabupaten Rembang Turun, Harga Merangkak Naik

Rembang, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Harga garam lokal di Kabupaten Rembang merangkak naik. Kenaikan ini dipengaruhi dari kondisi cuaca di Kabupaten Rembang.

Menurut pantauan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Dinlutkan) Kabupaten Rembang, M. Sofyan Cholid menyampaikan bahwa harga garam lokal mengalami kenaikan secara signifikan.

Ia menjelaskan, harga garam lokal di tahun 2022 pada bulan Juli sekitar 1000 sampai dengan 1200 per kilogram.

Sedangkan sampai saat ini pada bulan Oktober, harga garam lokal tembus mencapai Rp1.500 hingga Rp2.000 perkilogram.

“Karena tahun 2022 iklim tidak menentu musim kemarau pendek dan basah. Harga sekarang tinggi Rp1500-2000/kg,” kata Cholid saat dihubungi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com, Kamis (13/9/2022).

Menurutnya, kenaikan harga garam lokal di Kabupaten Rembang disebabkan kondisi alam dengan kapasitas curah hujan tinggi, sehingga kebanyakan petani garam beralih fungsi di sektor lain.

“Faktor cuaca kemarau basah dan pendek sehingga petani garam hanya sebagian kecil yang memproduksi garam tahun ini,” ungkap Cholid.

Kemudian ditambah adanya kemunduran musim panen yang menyebabkan hasil produksi tahun ini menurun. Dimana produksi garam baru dimulai pada bulan Agustus.

Terpantau dari Dinlutkan Kabupaten Rembang, pada tahun 2022 mengalami penurunan produksi dibandingkan tahun 2021.

Dari tahun 2021 produksi garam lokal periode 1 tahun sebesar 98.767 ton. Sedangkan tahun 2022, selama kurung waktu 10 bulan hingga bulan Oktober baru menghasilkan garam lokal 32.000 ton.

“Dibandingkan dengan tahun 2021 dengan 2022 menurun. Tahun 2021 periode dalam 1 tahun sebesar 98.767 ton. Untuk tahun 2022 produksi garam Agustus sampai dengan Oktober baru menghasilkan garam 32.000 ton,” tandasnya. (*)