Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Jalan rusak di wilayah kabupaten Pati masih banyak ditemui dan seringkali membahayakan para pengendara.
Hal ini juga disampaikan oleh Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati.
Ia mengaku bahwa pihaknya masih menemukan banyak jalan berlubang dan rusak parah di sejumlah titik. Ia menilai, jika jalan-jalan tersebut tak segera diperbaiki, dikhawatirkan bisa menyebabkan kecelakaan.
Sehingga Narso mengharapkan OPD terkait untuk bertindak cepat menangani jalan rusak.
“Jadi kami berharap, kita meminta kepada OPD terkait agar bertindak cepat terutama di daerah yang jalannya rusak parah. supaya ada tindakan tanggap darurat karena bukan hanya tidak nyaman tapi juga membahayakan pengguna jalan,” ungkapnya.
Terutama saat musim hujan tiba, jalan yang berlubang akan lebih membahayakan para pengendara, lantaran tertutup dengan genangan air.
“Jadi kalau memang kerusakan infrastruktur itu kan adalah kejadian yang selalu berulang saat musim hujan tiba, terutama jalan beraspal. Bahkan akhir-akhir ini ini jalan beton juga banyak yang rusak saat musim hujan tiba,” imbuh Narso.
Kerusakan jalan ini juga menjadi aduan yang paling banyak diterima setelah diluncurkannya kanal LaporBupPati.
Kepala Seksi (Kasi) Peningkatan Jalan DPUTR Kabupaten Pati, Hasto Utumo mengatakan, sementara ini sudah ada lima titik kerusakan jalan yang diadukan oleh warga melalui Kanal LaporBupPati, baik kerusakan ringan hingga berat.
Jalan rusak tersebut meliputi jalan Pakis-Gunungwungkal, Margoyoso-Kali Kranji, Ngawen-Jrahi, Sukolilo-Prawoto, dan Dukuhseti batas Jepara.
“Keseluruhan ada lima titik dan sudah kita tindaklanjuti. Cuma, yang kita lakukan saat ini hanya berupa pemeliharaan atau penambalan jalan,” ujarnya.
Ia menambahkan, kerusakan terparah di jalan Sukolilo-Prawoto dan Dukuhseti batas Jepara. Sebab, kedua ruas jalan tersebut di lalui kendaraan berat dengan muatan melebihi tonase.
“Dukuhseti batas Jepara di lewati kendaraan tambang, padahal peruntukannya bukan untuk kendaraan berat. Kemudian, Sukolilo-Prawoto juga sama, kendaraan yang mengambil kapur di galian C itu juga over tonase,” jelasnya. (*)
Redaksi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com