Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pati, Aviani Tritanti Venusia mengungkapkan data kematian ibu hamil di Kabupaten Pati menunjukkan grafik menurun. Meskipun, data yang disebutkan masih belum sampai akhir tahun ini.
Menurutnya, capaian sampai hari ini (24/10/2022) dari data yang dicatat oleh pihaknya sudah mencapai sembilan kematian ibu hamil. Ia berharap, angka ini tidak bertambah sampai akhir tahun.
“Sampai hari ini ada sembilan kematian ibu hamil. Semoga sampai akhir tahun angka tersebut tidak bertambah,” ucapnya.
Aviani menambahkan, kebanyakan penyebab kematian ibu hamil karena pendarahan. Namun, ada penyakit komorbidnya.
“Penyebab kematian ibu hamil paling banyak pendarahan. Ada juga satu yang terkena Covid-19. Tapi, ada penyakit komorbidnya. Paling banyak memang pendarahan,” jelasnya.
Lebih lanjut, kasus tersebut jauh lebih sedikit ketimbang tahun kemarin. Berdasarkan data yang dimiliki pihaknya, tahun kemarin ada 21 kematian ibu hamil.
“Lumayan banyak perbedaannya, tahun kemarin ada 21 kematian ibu hamil. Sehingga ia berharap tahun ini bertambah banyak kasus tersebut,” sambungnya.
Sebagai informasi, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan angka kematian ibu hamil di Indonesia masih sangat tinggi yakni 300 kematian per 100 ribu penduduk. Jumlah ini sangat jauh bila dibandingkan dengan negara-negara maju yang angkanya sekitar 70 kematian per 100 ribu penduduk.
Indonesia menargetkan bisa menurunkan angka kematian ibu hamil hingga di angkat 183 kematian per 100 ribu penduduk. Penyebab jumlah kematian ibu hamil yang tinggi di Indonesia utamanya karena dua faktor yakni ibu mengidap hipertensi dan juga terjadinya pendarahan saat melahirkan. (*)

Wartawan palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com