Rembang, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Penyandang disabilitas Rembang masih sulit mencari kerja pada sektor formal di perusahaan. Menurut Dwi Septina Rahayu selaku Kepala Bidang (Kabid) Ketenagakerjaan Dinas Perindustrian Ketenagakerjaan (Dinperinaker) Kabupaten Rembang mengutarakan pihaknya banyak sekali menerima masukan bahwa penyandang disabilitas di Rembang masih sulit mencari kerja.
Hal ini dikarenakan adanya stigma yang keliru yang menganggap para disabilitas ada unsur diskriminasi dari perusahaan maupun instansi.
“Banyak cerita yang masuk ke dinas bahwa ternyata penyandang disabilitas kesulitan mencari pekerjaan jadi kalau kita tidak bisa melamar yang tidak mau menerima kita,” kata Rahayu Kamis (1/12/2022).
Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang melalui Dinas Perindustrian dan Ketenagakerjaan (Dinperinaker) menggerakkan para disabilitas untuk menciptakan peluang usaha.
Menurut dia, peluang usaha ini akan terbentuk dengan memanfaatkan jaringan-jaringan komunikasi antar disabilitas dengan masyarakat luar.
Dengan dibekali kemampuan dan potensi serta tekad yang sungguh-sunguh. Diharapkan para disabilitas mampu mendongkrak perekonomian pribadi maupun bermanfaat bagi orang lain.
“Tugas panjenengan mencari potensi diri. Pelatihan tahu dari siapa dari teman ada yang ngasih tahu informasi itu yang memanfaatkan jaringan,” ungkap Rahayu.
Selanjutnya, ia juga menginspirasi peluang usaha di sektor industri Batik Tulis Lasem yang sekarang sudah mencapai 3.000 orang yang bergelut di bidang tersebut.
“Pembuat batik Lasem podo sugih opo mboten? secara catatan jumlah sektor di batik lebih dari 3.000. tahun. 2009-2010 baru ada 6 pengusaha batik tapi dengan berjalan promosi batik Rembang. Lama- lama laku di pasaran,” tandasnya. (*)