Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Pati menggelar bedah buku bertajuk “Realitas Peristiwa Pengawas Pemilu” di aula kantor Kecamatan Pati Kota. Buku itu merekam jejak perjalanan pengawas Pemilu sejak tahun 2004 hingga 2019.
Ketua Bawaslu Kabupaten Pati, Ahmadi mengatakan, hal yang menarik di dalam buku tersebut adalah saat tahapan Pemilu tahun 2004. Dimana, saat itu belum ada pengawas Tempat Pemungutan Suara (TPS).
“Saat itulah pengawas kabupaten mengusulkan adanya relawan yang mengawasi Pemilu khususnya di TPS. Padahal saat itu belum ada aturan atau undang-undang yang mewajibkan satu TPS ada pengawasnya. Meski begitu sudah ada pemikiran relawan yang mengawasi di TPS yang dimungkinkan ada kerawanan dan dibutuhkan pengawas,” ungkapnya.
Menurutnya, buku tersebut bisa menjadi pegangan awal bagi masyarakat yang ingin menjadi penyelenggara Pemilu khususnya di pengawasan. Apalagi isi dari buku tersebut tak hanya lintas peristiwa tapi bagaimana menjadi pengawas yang berintegritas.
“Setelah bedah buku ini, untuk masukan dan usulan akan digunakan sebagai bahan perbaikan. Barulah nanti akan dicetak dan dibagikan baik ke panwascam maupun masyarakat,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Pati, M Noor Efendi mengapresiasi langkah Bawaslu dalam membuat buku tersebut. Menurutnya, buku itu bisa menginspirasi bagi semua pihak.
“Ini juga menjadi bagian dari terobosan yang menarik sekaligus memberikan kemajuan literasi demokrasi bagi masyarakat. Tidak hanya sebagai penyampaian data dan progam namun juga mengedukasi masyarakat,” paparnya saat menjadi narasumber di kegiatan tersebut.
Sebagai informasi, saat ini Bawaslu Kabupaten Pati tengah mempersiapkan launching buku bertajuk “Realitas Peristiwa Pengawas Pemilu”. (*)

Wartawan palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com