Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Harga kedelai impor di Kabupaten Pati hari-hari ini kembali naik tajam. Tercatat dalam beberapa pekan harganya mencapai Rp15 ribu per kilogram.
Kepala bidang tanaman pangan dan hortikultura (TPH) Dinas Pertanian Kabupaten Pati, Kun Saptono bahkan mengaku pesimis harga ini bisa turun tahun depan.
“Tahun depan Perkiraan harganya juga masih di harga Rp15 ribuan,” ujar Kun saat dihubungi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com.
Lonjakan harga kedelai yang terjadi saat ini adalah akibat dari keterlambatan impor kedelai luar negeri. Ditambah stok kedelai lokal panenan bulan Mei-Juni juga sudah habis.
Kun memprediksi hadirnya kedelai impor tahun depan belum bisa menstabilkan stok kedelai dalam negeri sehingga harganya masih tinggi.
“Karena stok dan produksi kedelai lokal dan nasional masih terbatas,” ujarnya.
Meskipun tak diminati, eksistensi kedelai lokal yang dibutuhkan yakni sebagai campuran bahan baku tahu dan tempe. Saat stok kedelai lokal kosong ongkos produksi perajin tempe tahu akan semakin naik.
Sementara di sisi perajin tahu, harga kedelai di Rp15 ribu per kilogram ini adalah yang termahal sepanjang tahun 2022.
Suwarno, perajin tahu dari Desa Blaru Pati Kota menceritakan tahun lalu harga kedelai impor masih Rp8 ribu, lalu di awal tahun 2022 naik menjadi Rp10 ribu per kilogram.
Terus naik hingga bulan September menjadi Rp13.000 per kilogram. Dan terakhir, akibat stok impor berkurang di bulan Desember menjadi Rp15 ribu.
“Sudah tidak bisa ditipiskan lagi ini tahu saya. Saya naikkan harga juga ga mau. Soalnya ada saingan dari Kudus. Terpaksa ini rugi terus. Pengaruhnya keuntungan menurun. Dulu sehari bisa dapat Rp100 ribu per kotak jadi sekarang Rp75 Ribu,” ujarnya. (*)
Wartawan Area Kabupaten Pati