Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Kabupaten Pati belum memiliki alat Early Warning System (EWS). Alat peringatan dini ini berfungsi untuk mendeteksi bencana banjir akibat cuaca ekstrim.
Martinus Budi Prasetya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati mengatakan harga EWS sangat mahal dan membutuhkan perawatan berkala yang cukup rumit.
Early warning adalah sistem yang dapat memberikan tanda-tanda terkait kenaikan tinggi muka air di sungai.
Harusnya dengan EWS potensi korban jiwa dan hilangnya harta benda saat banjir bisa ditekan. Masyarakat punya banyak waktu untuk melakukan evakuasi.
“EWS itu seharusnya bukan ranahnya BPBD tapi OPD teknis. Dalam hal ini kalau banjir mestinya dari pengairan, Balai Besar. Memang kita lihat harganya sangat mahal. Itu pakai baterai atau aki-nya khusus,” kata Martinus.
Dijelaskannya, Kabupaten Pati sebelumnya mempunyai dua EWS, satu EWS gempa di Desa Gunungsari Kecamatan Tlogowungu dan satunya EWS banjir di aliran sungai Tayu. sayangnya 1 EWS di Tayu sudah rusak dan tidak bisa diperbaiki.
Menurut Martinus sejumlah kawasan di Kabupaten Pati perlu dipasang EWS khususnya kawasan pegunungan yang rawan longsor seperti Kecamatan Gembong, Gunungwungkal, serta Pucakwangi. Ada juga wilayah banjir seperti di Kecamatan Juwana, Jakenan, Kayen, dan Gabus.
Meskipun tidak mempunyai EWS permanen, BPBD Pati telah mengenalkan EWS sederhana ke beberapa masyarakat tangguh bencana (Mastana) binaan. Meskipun tidak terlalu efektif setidaknya bisa menjadi alat peringatan bagi masyarakat.
“Kita mengenalkan EWS sederhana yang dipasang di tempat tertentu. Pengadaannya swadaya dari desa Rp300 ribu. Kita dalam setiap membentuk Mastana kita sampaikan ada EWS sederhana dan mudah dipahami,” tandasnya. (*)
Wartawan Area Kabupaten Pati