Tata Cara dan Niat untuk Mengganti atau Membayar Hutang Puasa Ramadhan

palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Ramadhan adalah bulan bagi umat Islam untuk menjalankan ibadah puasa. Orang yang tidak puasa ketika Ramadhan maka ia harus mengganti atau membayar hutang puasa dengan berbagai cara.

Ada beberapa hal yang menyebabkan seseorang tidak menjalankan puasa Ramadhan. Mulai dari seorang perempuan yang haid, hamil, menyusui, atau nifas. Selain itu, orang yang sedang sakit keras atau sedang melakukan perjalanan jauh juga boleh tidak menjalankan ibadah puasa.

Namun ia harus mengganti atau membayar hutang puasanya di lain waktu. Hal tersebut sebab puasa Ramadhan merupakan hal yang wajib dijalankan oleh umat muslim di seluruh dunia. Adapun membayar hutang puasa dapat dilakukan dengan melakukan puasa di bulan lain setelah Ramadhan atau membayar fidyah.

Membayar hutang puasa Ramadhan tersebut telah tertera dalam Al-Qur’an surah Al Baqarah ayat 184 :
أَيَّامًا مَّعْدُودَٰتٍ ۚ فَمَن كَانَ مِنكُم مَّرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۚ وَعَلَى ٱلَّذِينَ يُطِيقُونَهُۥ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ ۖ فَمَن تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهُۥ ۚ وَأَن تَصُومُوا۟ خَيْرٌ لَّكُمْ ۖ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ

Artinya: “(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (QS. Al Baqarah 184).

Baca Juga :   Tips Olahraga di Bulan Ramadan

Niat Membayar atau Mengganti Hutang Puasa Ramadhan

Bagi kamu yang ingin mengganti hutang puasa Ramadhan dapat berpuasa pada hari biasa setelah bulan Ramadhan. Berikuy merupakan bacaan niat untuk mengganti puasa Ramadhan.

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى

Arab-Latin: Nawaitu shauma ghadin ‘an qadha’I fardhi syahri Ramadhana lillahi ta’ala.

Artinya: “Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah Swt.”

Tata Cara Membayar atau Mengganti Hutang Puasa Ramadan

Cara mengganti atau membayar hutang puasa Ramadhan dengan cara berpuasa. Kamu dapat berpuasa seperti layaknya puasa Ramadhan. Mengganti puasa ini disebut dengan nama mengqada’ puasa.  Berikut merupakan tata cara untuk mengganti hutang puasa Ramdhan.

  1. Membaca niat untuk membayar atau mengganti hutang puasa Ramadhan di waktu malam, sebelum sahur, atau setelah sahur.
  2. Makan sahur sebelum waktu subuh.
  3. Berpuasa, menahan nafsu dan segala hal yang membatalkan puasa.
  4. Berbuka puasa ketika adzan maghrib berkumandang.
Baca Juga :   Thethek, Tradisi Bangunkan Sahur yang Masih Membumi

Mengqada’ puasa ini boleh dilakukan selama beberapa hari secara berurutan atau selang seling. Kamu juga dapat membayar puasa Ramadhan dengan menggabungkan puasa sunnah Senin-Kamis.

Cara Membayar Fidyah untuk Mengganti atau Membayar Hutang Puasa

Selain berpuasa, kamu juga dapat mengganti hutang puasa Ramadhan dengan cara membayar fidyah. Kamu dapat memberikan bahan pokok kepada fakir miskin sebesar satu mud atau 675 gram. Selain dalam bentuk beras, kamu dapat menggantinya dalam bentuk uang tunai sejumlah gram beras yang akan diberikan.

Contoh kasus : Amel telah berrhutang puasa Ramadhan selama 7 hari karena sakit parah. Oleh sebab itu ia harus membayar sejumlah 675 gram beras x 7 hari = 4.725 gram atau 4,725 kg.

Jika Amel ingin memberikan fidyah dalam bentuk uang, maka :

Harga beras/kg x 4,725 Kg

Rp12.000 x 4,725 Kg = Rp56.700

Jadi Amel dapat membayar fidyah sejumlah Rp56.700.

Berikut adalah beberapa niat membayar fidyah :

– Niat fidyah untuk seseorang yang sakit atau tua renta

نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ هَذِهِ الْفِدْيَةَ لإِفْطَارِ صَوْمِ رَمَضَانَ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى

“Nawaitu an ukhrija hadzihil fidyata liifthari shaumi Ramadana fardhan lillahi ta’ala”

Baca Juga :   Info Grafis : Cara menciptakan bahagia itu sederhana

Artinya: “Aku niat mengeluarkan fidyah ini karena berbuka puasa di bulan Ramadan, fardu karena Allah Swt.”

– Niat fidyah untuk ibu hamil dan menyusui

نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ هَذِهِ الْفِدْيَةَ عَنْ إِفْطَارِ صَوْمِ رَمَضَانَ لِلْخَوْفِ عَلَى وَلَدِيْ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى

“Nawaitu an ukhrija hadzihil fidyata an ifthari shaumi Ramadana lilkhaufi ala waladii fadrhan lillahi ta’ala.”

Artinya: “Aku niat mengeluarkan fidyah ini dari tanggungan berbuka puasa Ramadan karena khawatir keselamatan anakku, fardu karena Allah SWT.”

– Niat fidyah untuk yang terlambat mengqadha puasanya

نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ هَذِهِ الْفِدْيَةَ عَنْ تَأْخِيْرِ قَضَاءِ صَوْمِ رَمَضَانَ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى

“Nawaitu an ukhrija hadzihil fidyata an takhiri qadhai shaumi Ramadana fardhan lillahi ta’ala”

Artinya: “Aku niat mengeluarkan fidyah ini dari tanggungan keterlambatan mengqada puasa Ramadan, fardu karena Allah SWT”.

Pelaksanaan pembayaran fidyah ini dapat dilakukan kapan saja selama belum memasuki bulan Ramadhan selanjutnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati