Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Banjir yang merendam Kabupaten Pati sejak 1 Januari 2023, mengakibatkan 7.072 hektare area persawahan yang ditanami padi terendam air dan terancam gagal panen.
Dari penuturan Kun Saptono, Kepala Bidang (Kabid) Tanaman Pangan dan Holtikultura (TPH) Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertan) Pati, 7.072 hektare area persawahan itu berada di 10 kecamatan sepanjang aliran Sungai Silugonggo.
“Lahan persawahan yang kebanjiran diantaranya Kecamatan Margorejo 256 hektare, Kecamatan Dukuhseti 237 hektare, Kecamatan Pati 855 hektare, Kecamatan Jakenan 981 hektare, Kecamatan Gabus 1197 hektare, Kecamatan Kayen 1286 hektare, Kecamatan Sukolilo 2018 hektare, Kecamatan Juwana 136 hektare, Kecamatan Tayu 2 hektare, dan Kecamatan Wedarijaksa 104 hektare, ” ucapnya.
Ia menjelaskan, dari data itu Kecamatan Sukolilo adalah yang paling terdampak. Pasalnya, 3 desa seperti Desa Poncomulyo, Gadudero, dan Kasiyan lokasinya berada di bantaran Sungai Juwana.
Dari musibah tersebut, Kun mengatakan pihaknya akan segera mendata para petani yang ikut dalam program asuransi untuk diberikan bantuan sesuai dengan ketentuan.
“Untuk yang masuk program asuransi akan segera didata dan dilaporkan untuk pengajian klaim. Dan bagi yang belum, dihimbau untuk ikut program yang akan datang, daftar asuransi pertanian,” jelas dia.
Mengenai rincian kerugian, pihaknya belum bisa memastikan. Mengingat curah hujan yang masih tinggi dan dikhawatirkan banjir meluas.
“Untuk perkiraan kerugian belum bisa kami perkirakan. Besok akan kami koordinasikan dengan pihak lain,” pungkasnya. (*)