Komisi B Tanggapi Turunnya Harga Pertamax

Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – M. Nur Sukarno, anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, menanggapi dengan gembira turunnya harga Pertamax saat ini.

Pasalnya, dengan menurunnya harga minyak bumi mentah itu, seharusnya bisa berdampak positif bagi masyarakat, khususnya Kabupaten Pati sendiri.

“Harga minyak bumi mentah dunia mengalami penurunan sehingga ada dampak positif penurunan BBM non subsidi. Masyarakat bisa senang karena harga Pertamax turun, bagi sektor ekonomi bisa menurunkan biaya produksi terkait dengan BBM Pertamax,” ucap Sukarno.

Diketahui Pertamax yang saat ini berada di angka Rp12.800 per liter itu, diharapkannya bisa terus turun hingga menyentuh angka Rp10.000 per liter supaya bisa terjangkau semua kalangan dan biaya kehidupan bisa semakin lebih rendah.

“Harapan masyarakat harga Pertamax sekitaran Rp10.000, sehingga biaya kebutuhan hidup sehari hari (transportasi diri / keluarga) bisa ikut turun juga,” ujarnya.

Kendati demikian, masalah naik turunnya harga BBM ini menuai pro dan kontra. Pasalnya, jika harga minyak bumi tidak stabil, maka pemilik pom bensin atau pengusaha lainnya yang berkecimpung di perminyakan akan mengalami kerugian yang sangat besar.

“Tetapi di sisi lain kalau harga BBM tidak stabil pengusaha atau emilik POM BBM besar maupun yang mini bisa mengalami kerugian,” jelasnya.

“Karena bisa terjadi juga Stok di POM-nya baru dikirim besoknya terjadi penurunan harga sehingga pemilik POM mengalami kerugian,” sambung politisi itu.

Demi kebaikan bersama baik masyarakat maupun pengusaha SPBU, ia berharap harga BBM bisa stabil sehingga masyarakat dan pengusaha sama-sama tidak ada yang dirugikan.

“Biar sama-sama tidak saling dirugikan maka kestabilan harga BBM sangat diperlukan, semoga harga minyak bumi mentah dunia bisa stabil dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat,” pungkasnya. (Adv)