palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Sebagian wilayah Indonesia diprediksi akan mengalami kemarau kering mulai bulan Februari mendatang.
Mengenai hal itu, Dwikorita Karnawati selaku Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan cara untuk mengatasi masalah tersebut.
Menurutnya, untuk mengatasi kekeringan akibat fenomena El Nino, masyarakat bisa memanfaatkan air hujan yang sudah turun pada bulan Januari.
“Seluruh masyarakat dan Pemerintah Daerah bisa memanen air hujan yang sudah turun Januari dan sejak tahun lalu memenuhi waduk-waduk, embung-embung itu jangan disia-siakan lari ke sungai dan laut,” ujar dia secara virtual, Jumat (27/1) dilansir dari CNN Indonesia.
Pihaknya sendiri pun sudah melakukan upaya untuk mengantisipasi masalah kemarau kering yaitu bersama-sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan BRIN melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).
Hal itu dilakukan dengan cara mengisi waduk melalui awan hujan yang disemai di wilayah penampungan air berada.
“Mumpung awan dekat ke waduk hujan turun ke danau atau waduk. Jadi konsepnya adalah menyimpan dan menampung air hujan saat nanti kekurangan air,” paparnya.
Lebih lanjut, ia juga menyinggung masalah sumur bor. Ia tak menyarankan masyarakat buru-buru melakukan pendalaman bor. Ia lebih menyarankan masyarakat agar memanfaatkan air di permukaan lebih dulu.
“Ada juga melakukan (pendalaman) boran air dari tanah. Ini pandangan kami, kalau salah mohon maaf, lebih baik kita optimalkan air yang ada di permukaan dulu, ditampung seperti tadi. Itu bisa dilakukan oleh komunitas masyarakat,” tuturnya.
Ada bendungan penampung air yang menurutnya bisa dialirkan ke irigasi dan bisa menjadi sumber air. Dengan begitu, kekeringan dapat diatasi. (*)
Redaksi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com