palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Tri Cahyono selaku pakar ahli keselamatan transportasi memberikan sorotan terkait dengan pengereman purnawirawan polisi, Eko Setio saat mengemudikan mobil Pajero yang menabrak mahasiswa UI, M Hasya Attalah Syaputra.
Cahyono mengungkapkan bahwa purnawirawan polisi tersebut melakukan pengeremen pendek saat kecelakaan.
“Secara teknis pengereman itu ada dua jenis, yang pertama proses reaksi sampai ngerem. Kedua, proses panjang rem. Dari contoh di TKP itu pengereman pendek, tidak mungkin bisa dilakukan secara penuh,” kata Cahyono, saksi ahli yang turut dilibatkan oleh pihak kepolisian.
Eko dinilai tidak dapat menghindari kecelakaan sebab kondisi yang hujan.
“Ditambah lag itu hujan segala macamnya, orang normal pun akan menjadi 3 (detik) pengereman,” ucapnya.
Lebih lanjut, Cahyono mengimbau masyarakat untuk melajukan kendaraannya di bawah 30km/jam. Kecepatan yang rendah ini dapat meminimalisir kecelakaan.
“Saran saya juga, ini musibah yang bisa terjadi untuk kita semua. Menghadapi jalan di sini kalau bisa di bawah 30 km/jam lah. Sehingga bisa memungkinkan kedua belah pihak melakukan pengereman lebih baik,” kata dia.
“Kecepatannya rendah kita bisa menghindari banyak masalah. Dan jalan sebaiknya juga bersifat pemaaf. Sebagian yang mengganggu di jalan itu harus dihindarkan,” ujarnya.
Ia juga menilai drainase di sepanjang jalan juga mempengaruhi kecelakaan Hasya terjadi.
“Jadi kalau dia terlalu jauh ke kanan itu ada pengaruhnya. Jadi kalau dibalik, mobil yang ke arah utara, motor ke selatan, seyogyanya bisa menghindar hal tersebut. Situasi seperti ini, apapun kalau bisa jangan buat di badan jalan. Jangan terlalu dekat dengan badan jalan,” kata dia. (*)
Redaksi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com