palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Maraknya kasus kekerasan seksual, menjadi perhatian tersendiri bagi masyarakat Indonesia. Hal ini seolah menjadi rambu-rambu bagi orang tua agar memahami bahwa edukasi anak penting dilakukan agar kekerasan seksual bisa dicegah.
Spesialis anak Eva Devita pun menjelaskan bahwa edukasi seksual bisa dimulai orang tua dengan menjelaskan bagaimana sang anak menjaga bagian tubuhnya.
“Atau orang tua diedukasi untuk memberikan pendidikan seksual anak, yakni agar anak mengenal anggota privasi tubuhnya,” kata Ketua Satgas Perlindungan Anak Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) itu.
Orang tua juga perlu menjelaskan bagian tubuh mana yang boleh dilihat dan tidak boleh dilihat oleh orang lain. Termasuk apa yang boleh dipegang orang lain dan mana yang tidak boleh.
Anak juga harus diberi tahu apa tindakan yang harus dilakukan jika ada orang yang memegang area yang tidak boleh dipegang itu.
Eva, pun menjelaskan jika ada yang memegang area terlarang, memotret, menyuruh melepaskan pakaian, anak harus diedukasi untuk lari berteriak dan melapor pada orang dewasa terdekat.
“Jadi orang dewasa di sekitar anak harus memiliki kepekaan terhadap kekerasan seksual yang mungkin terjadi di lingkungan sekitar sehingga bisa memberikan perlindungan yang dibutuhkan anak,” jelasnya.
Upaya lain yang menurutnya penting dilakukan adalah denagn memantau isi tontonan anak dan memastikan menggunakan perangkat keamanan untuk membatasi konten tak diinginkan dikonsumsi anak.
Misalnya saja dengan menggunakan filter sesuai umur dan alat monitor sehingga bisa mengawasi kegiatan anak saat berselancar di dunia maya.
Selain itu, hal kunci yang harus diperhatikan orang tua adalah komunikasi. Bangung komunikasi yang baik dengan anak sejak dini. Biasakan anak terbuka dengan orangtua.
Dengan begitu orang tua bisa memberikan pengarahan dengan baik. Seperti meminta anak mengunggah, menggunakan pengaturan privasi pada semua media sosial dan platform permainan serta hindari berkomunikasi dengan orang tak dikenal.
“Buat kesepakatan aturan penggunaan internet, misalnya boleh dari jam sekian sampai jam sekian. Ajarkan juga anak bertanggung jawab terhadap apa yang diaksesnya dan mereka harus tahu konsekuensi, bahayanya kalau misalnya membuka informasi pribadi,” ujar Eva. (*)
Redaksi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com