Rembang, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Sebanyak 33 kasus yang terjangkit Deman Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Rembang, dua diantaranya meninggal dunia.
Dua kasus yang meninggal di tahun 2023 pada awal bulan Januari dari Sluke dan yang terakhir dari Turusgede akhir bulan Februari 2023.
Penyakit DBD ini yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus terinfeksi virus yang ditularkan ke manusia melalui gigitannya.
Wakil Bupati Rembang Mochamad Hanies Cholil Barro’ mengungkapkan kasus penyakit DBD yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah tinggi. Terdapat dua anak yang meninggal dunia akibat gigitan nyamuk tersebut.
“Ada kejadian luar biasa lagi soalnya tingginya pasies Demam Berdarah Deoug DBD di Rumah sakit Umum Daerah Rembang dan baru saja dikabarkan 2 anak meninggal dunia terakhir beberapa hari yang lalu dari Turusgede,” ucap Hanies.
Dengan demikian, Wabup Hanies menghimbau kepada masyarakat untuk lebih waspada dengan penyebaran nyamuk yang sering berkembang-biak pada musim penghujan.
Lebih lanjut, masyarakat dapat mengantisipasi penyebaran nyamuk DBD melalui 3 M yakni menguras, menutup, dan mengubur.
“Jangan ini apa nyagerke fogging. Karena fogging ini bersama hanya membunuh nyamuk dewasa artinya jentik tidak akan mati,” ungkapnya.
Wabup juga menyarankan masyarakat untuk menggunakan lotion obat nyamuk, atau obat nyamuk, dan kelambu terutama pada anak. Selain itu, jika ada indikasi gejala penyakit DBD segera untuk periksakan ke layanan kesehatan terdekat.
“Jangan panik pada saat ada panas dan demam di anak anak segera hubungi fasilitas-fasilitas kesehatan yang terdekat puskesmas dan bidan bidan desa bisa untuk di ajak konsultasi memberikan penanganan pertama diawal lebih waspada lagi,” pungkasnya. (*)