Rembang, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Bupati Rembang Abdul Hafidz mengapresiasi warga Sarang yang selama ini telah melestarikan tradisi nenek moyang yakni Pathol Sarang.
Pelestarian Pathol Sarang digelar saat ada acara tradisional seperti sedekah laut yang dimeriahkan pada bulan Maret 2023.
Bupati Hafidz mengungkapkan, selama nyantri di salah satu Pondok Pesantren Sarang, Abdul Hafidz ketika remaja selalu menyaksikan Pathol Sarang.
Dengan demikian, Bupati Rembang mengharapkan supaya kebudayaan Pathol Sarang tetap dilestarikan setiap tahunnya.
“Warga Sarang kumpul rukun, ayem tentrem, sehat kabeh. Matur nuwun sanget wong sarang peduli nguri-uri kebudayaan Pathol. Kulo jamane delok pathol teng mriki angger taun nonton pathol. Supaya Sarang tetap angger tahun ada pathol yo ngono Pak Inggi geh?,” ucap Hafidz.
Sementara itu, Ketua Pathol Sarang, Yanto mengungkapkan, Pathol Sarang dahulunya digunakan untuk mencari prajurit pada zaman kerajaan Majapahit.
Lebih lanjut, karena Kecamatan Sarang terletak di daerah maritim, maka mayoritas peserta Pathol diikuti oleh para nelayan.
“Misalnya bisa emas atau uang digunakan untuk perjudian maka dari itu Ulama Sarang sini Haji Miran. Dipanggil Mbah Imam Mbah Kiyai yang ada di Sarang sini sebagai karismatik. Iki Pathol ben ora ilang maka ojo digunakan perjudian nanging digunakan present,” ungkap Yanto.
Kemudian, Ketika bangsa Indonesia merdeka, Pathol sudah tidak digunakan lagi sebagai perjudian, namun ajang perlombaan tradisional.
“Pathol dimainkan dua orang, tidak mengingat badan tidak kecil maupun besar, tidak memandang lawan, memakai ikat pinggang hanya boleh membanting tidak boleh menyikut, menendang, menyokot tidak boleh hanya boleh kekuatan tangan dengan cara membanting lawan,” tandasnya. (*)