Rembang, Mitrpost.com – Saat ini Pemerintah Kabupaten Rembang masih tetap berupaya untuk menarik investor agar banyak investasi masuk ke dalam Kabupaten Rembang. Pabrik-pabrik yang beroperasi di Rembang pun dianggap penting karena telah berkontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja, yang secara langsung akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat Rembang.
Namun, ternyata ada efek sosial yang muncul akibat hal ini.
Bupati Rembang, Abdul Hafidz memberikan nasehat kepada sejumlah masyarakat kaum pria yang mengeluhkan tentang perubahan peran gender yang berkaitan dengan meningkatnya penyerapan tenaga kerja wanita di sejumlah pabrik di Rembang.
Mereka yang memiliki isteri bekerja di pabrik dan berpenghasilan sendiri, merasa tidak dihargai lagi.
“Pak-pak sakiki wong lanang ora ono ajine (Pak, sekarang pria sudah tidak ada harga dirinya),” keluh salah seorang dari mereka.
Dia juga sempat bercerita bahwa sang isteri kerap kali membantah dan menantang saat diberikan nasehat.
“lha kenopo ora ono ajine ? lha niku ibu-ibu do ning pabrik, angger dilorohi sithik, terus nantang-nantang (Kenapa tidak ada harga dirinya? Ibu-ibu yang bekerja di Pabrik, setiap kali diberi peringatan sedikit, justru menantang),” imbuhnya lagi.
Menyikapi hal tersebut, Bupati Hafidz memberikan saran agar para kaum laki-laki tetap bijak dalam menghadapi sang isteri. Ia mengingatkan, setiap permasalahan perlu dikomunikasikan dengan cara berbicara baik-baik satu sama lain.
“Sing wedok ora usah diamuk, diomongi sing apik. Nek turu disebul bathuke, diwacakno sholawat, insyaallah beres, saya jawabi gitu, (Tidak perlu dimarahi, bicara yang baik saja. Kalau tidur, keningnya ditiup dan dibacakan sholawat, insyaallah selesai, saya jawab seperti itu),” imbuh Hafidz tersenyum.
Ia juga menambahkan dari sisi agama, bahwasanya setiap perlakuan, nantinya akan diminta pertanggungjawaban oleh Tuhan Yang Maha Esa. Selain itu, Bupati Hafidz meminta para isteri untuk tetap menghormati suami, bagaimanapun keadaannya.
“Nek coro agomo njemburiko wong lanang, pasti besok akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah SWT. Wong wedok kudu taat [Kalau dalam agama, pasti akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah SWT. Perempuan harus taat (pada suami)] “ terangnya. (adv)
Redaksi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com