Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Pati, Etty Irianingrum, SKM, M.Kes mengatakan prevalensi balita stunting di Kabupaten Pati dari hasil penimbangan serentak yang diadakan di seluruh Posyandu pada bulan Februari 2023 lalu adalah 5,78 persen.
“Deteksi dini kasus stunting bisa didapatkan dengan membandingkan antara hasil pengukuran panjang badan atau tinggi badan balita dengan usianya. Dan data ini didapatkan ketika ibu balita membawa anaknya ke Posyandu ,” ucap Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kabupaten Pati, Etty Irianingrum, SKM, M.Kes pada media palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com
Beliau menjelaskan, selama ini tingkat kehadiran masyarakat di posyandu paling banyak pada bulan Februari dan Agustus.
Sebab, pada bulan-bulan tersebut bersamaan dengan kegiatan pembagian vitamin A dan kecacingan. Sementara di bulan-bulan lainnya yang hadir di posyandu tidak sebanyak di Februari atau Agustus.
Evi Rosdiana Sari, SST, Ketua Tim Gizi Dinkes Pati, mewakili Etty Irianingrum, SKM, M.Kes menyampaikan bahwa prevalensi stunting yang didapatkan saat ini tujuannya adalah untuk deteksi dini kasus stunting.
“Jadi dari data yang didapatkan saat ini sebaiknya ada pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter spesialis anak dan dokter spesialis lain yang bisa menegakkan diagnosa medis apakah balita tersebut betul-betul mengalami stunting atau bukan stunting (perawakan pendek karena keturunan atau penyakit lain). Karena anak stunting pasti pendek, namun anak pendek belum tentu stunting,” ucapnya.
Pihaknya menambahkan, bahwa balita tidak secara tiba-tiba menjadi stunting. Karena peyebabnya adalah kekurangan asupan gizi dalam jangka waktu yang lama.
Sehingga untuk balita-balita yang berisiko stunting, mulai dari balita yang tidak naik berat badannya sesuai kenaikan berat badan minimal , berat badan tetap atau berat badan menurun, harus segera diberikan intervensi supaya tidak jatuh ke stunting.
Oleh karena itu masyarakat yang mempunyai balita diimbau untuk datang secara rutin setiap bulan ke posyandu guna dipantau pertumbuhan dan perkembangannya.
Target ke depannya diharapkan angka stunting di Kabupaten Pati bisa turun dengan mencegah agar tidak timbul kasus stunting baru. (*)