Lebaran Ketupat Masih Jadi Tradisi Masyarakat Juwana Pati

Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.comLebaran Idul Fitri 1444 Hijriah sudah usai, kini masyarakat Juwana menyibukan diri untuk membuat ketupat dan lepet menjelang tradisi Lebaran ketupat (bodo kupat).

Salah satu warga Desa Growong Lor, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati, Sunarti mengatakan, makna dari ketupat dan lepet adalah setelah mengakui kesalahan lalu meminta maaf, dan jangan pernah melakukan kesalahan lagi agar persaudaraan semakin erat seperti ketan yang menjadi bahan dasar pembuatan lepet.

Ketupat atau kupat adalah makanan yang terbuat dari beras yang sudah dibersihkan dan direndam dengan air hingga beberapa waktu. Kemudian dimasukkan ke dalam wadah dari janur kelapa.

Sedangkan lepet adalah pasangan dari kupat. Jika tidak ada kupat maka akan kurang lengkap, begitupun dengan sebaliknya.

Lebih lanjut, lepet terbuat dari beras ketan, pembuatannya hampir sama seperti kupat. Yang membedakan hanya bentuk wadah yang terbuat dari janur kelapa dan isiannya.

“Iya ini saya sibuk banget, masak kupat ama lepet, kan lebaran wis seminggu ya, jadi wayahe bikin kupat, tradisi ini udah tiap tahun,” ucap Sunarti, Jumat (28/4/2023).

Sementara itu, senada yang disampaikan oleh Sumarni, warga Desa Doropayung, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati yang juga sibuk membuat ketupat dan lepet.

“Nanti kalo sudah diisi beras kupatnya dimasak, terus tinggal masak sayurnya buat pelengkap,” tutur Sumarni.

Menurut keterangannya, beberapa warga yang sudah membuat ketupat dan lepet akan dibagikan ke keluarganya masing-masing atau tetangga terdekat. Hal ini dilakukan agar semua bisa merasakan bodo kupat yang sudah menjadi tradisi di masyarakat Juwana. (*)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati