palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Sosok yang dianggap sebagai Godfather AI, Geoffrey Hinton mengungkapkan sisi bahaya dari AI.
Menurutnya, AI bisa menjadi bahaya karena ia bukan makhluk biologis dan berkemungkinan menjadi lebih cerdas nantinya.
“Saat ini, mereka tidak lebih pintar dari kita. Tapi saya pikir, mungkin segera (mereka lebih pintar),” jelasnya dilansir dari Detik.
“Saya menyimpulkan bahwa jenis intelijensi ini sangat berbeda dengan yang kita miliki. Kita adalah sistem biologis dan mereka adalah sistem digital. Perbedaan besarnya adalah dengan sistem digital, ada banyak kopi dengan model yang sama,” lanjutnya.
Oleh karena itu, ada kemungkinan AI mengetahui informasi yang lebih banyak daripada yang dimiliki manusia.
“Semua kopi itu bisa belajar terpisah namun membagikan pengetahuan mereka secara instan. Ini seperti ada 10 ribu orang dan kapan pun seseorang belajar sesuatu, setiap orang secara otomatis tahu. Itu kenapa chatbot bisa tahu jauh lebih banyak dari satu orang,” jelasnya.
Hal yang buruk bisa saja terjadi ketika kemampuan AI ini dimanfaatkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
Meski begitu, ia tak memungkiri jika AI memiliki kelebihan dan manfaat dalam jangka pendek bagi manusia.
“Jadi saya tidak berpikir bahwa kita harus berhenti mengembangkan benda ini. Bahkan jika setiap orang di Amerika berhenti mengembangkannya, China akan jauh memimpin,” katanya.
Ia pun berharap, saat dikembangkan, ada langkah antisipasi jika AI ini menjadi membahayakan. (*)
Redaksi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com