palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Selama masa libur lebaran 2023, kunjungan wisatawan mancanegara di Jawa Tengah mengalami peningkatan hingga dua kali lipat dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Sedangkan untuk kunjungan wisatawan lokal terdapat total sebanyak 3.953.914 orang yang melakukan kunjungan ke tempat wisata di Jateng selama periode libur lebaran 2023.
“Jumlah wisatawan nusantara selama masa liburan Lebaran (15 April 2023) sampai hari ini, mencapai 3.953.914 orang. Itu jumlah sementara, karena masih ada kabupaten/ kota yang belum menyampaikan data,” ujar Kabid Pemasaran Wisata pada Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Jateng, Setyo Irawan, saat ditemui di kantornya, Kamis (4/5/2023).
Meski kunjungan wisatawan mancanegara mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, namun untuk total kunjungan wisata di Jateng mengalami penurunan pada tahun ini.
Ia menuturkan, pada tahun ini terjadi perubahan tren kunjungan wisata. Hal ini diindikasikan dengan jumlah wisatawan yang cenderung menurun, dibandingkan dengan tahun 2022.
Dalam catatannya, pada 2022, kunjungan ke destinasi wisata mencapai 5,3 juta orang. Penurunan jumlah kunjungan wisatawan dipengaruhi beberapa hal.
“Dibanding tahun lalu ada penurunan sekitar 28 persen. Faktornya, tren masyarakat sekarang yang berubah, karena akses jalan bagus jadi memilih bersilaturahmi ke keluarga daripada berwisata,” paparnya.
Melihat hal ini, pihaknya akan melakukan evaluasi dengan pelaku wisata dan pengelola tempat wisata.
Setyo menyebut, meski ada penurunan jumlah wisatawan nusantara, hal itu tak berlaku pada kunjungan wisatawan mancanegara. Berdasar catatannya, jumlah warga asing yang melancong ke Jateng mencapai 10.333 orang, selama kurun libur lebaran.
Bila dibandingkan dengan tahun lalu, wisman yang berlibur ke Jateng melonjak hingga 240,99 persen. Karena di tahun 2022 kunjungan wisman ke Jateng pada momen serupa, hanya 3.025 orang.
“Ada beberapa faktor, seperti dibukanya penerbangan internasional. Di Jateng-DIY ada tiga bandara yakni Ahmad Yani dan Adi Soemarmo, sementara di Jogja ada YIA, yang dekat dengan Borobudur. Adapula faktor promosi ke luar negeri dan pelonggaran protokol Covid-19,” ucapnya. (*)
Redaksi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com