Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Kondisi bangunan Sekolah Dasar (SD) Negeri Bermi 03 yang terletak di Kecamatan Gembong memprihatinkan. Ada dua kelas yang plafonnya rusak dan satu kelas yang atapnya tanpa plafon.
Khusus kelas 2, bangunannya tidak ditinggikan seperti ruangan yang lainnya dan masih memakai keramik model lama. Tak hanya atap kelas, plafon belakang gedung sekolah pun lapuk.
Saat wartawan palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com datang ke SD Negeri Bermi 03, Sabtu (20/5/2023), pihak sekolah mengatakan kondisi ini terjadi bertahun-tahun.
Kepala Sekolah SD Negeri Bermi 03, Gunawi menyebutkan kondisi ini membuat kegiatan belajar mengajar tidak nyaman. Apalagi beberapa bangunan masih menggunakan asbes.
“Ada beberapa ruang rusak. Tapi paling parah di tiga ruangan. Yakni di kelas 5 dan 6. Yang kelas 2 itu masih menggunakan keramik model lama dan tidak ada plafonnya. Bahkan ada ruang yang masih menggunakan asbes,” ucapnya.
Ia menambahkan, bahwa para murid terpaksa belajar di ruangan yang tak layak. Mereka bertahan bertahun-tahun di kelas yang plafonnya bisa kapan saja bisa ambrol.
“Kelas yang rusak itu masih ditempati para siswa. Panasnya bukan main,” imbuh Gunawi.
Menurutnya, pihak sekolah sudah melakukan koordinasi dengan dinas terkait. Namun, pihaknya terganjal dengan aturan yang ada. Sehingga pihaknya tidak dapat anggaran untuk perbaikan ruangan yang rusak.
“Aturannya tiap tahun itu harus ada 60 siswa. Sementara di sini tak ada segitu. Jadi selamanya tak akan bisa dapat bantuan. Karena di wilayahnya hanya satu RW saja. Selain itu, di daerah ini tak ada madrasah. Jadi tak mungkin dihapus, memang dibutuhkan SD ini,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan Sekolah Dasar, Sa’dun membenarkan bahwa salah satu aturan untuk mendapatkan Dana Alokasi Khusus (DAK), minimal setiap sekolah mempunyai siswa sebanyak 60 orang.
“Regulasi itu berubah-berubah. Dulu dibatasi yang mendapatkan DAK itu akreditasinya B. Sedangkan akreditasi A tidak boleh karena sudah baik. Dua tahun terkahir ini dibatasi jumlah siswanya minimal 60. Karena yang ditangani itu yang banyak dulu,” ungkapnya. (*)
Wartawan palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com