Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Seorang perempuan muda asal Desa Pagerharjo, Kecamatan Wedarijaksa, Kabupaten Pati yang menyempatkan waktunya di tengah kesibukan dengan memberikan les bahasa inggris privat secara gratis, guna membantu kesulitan belajar murid sekolah.
Perempuan itu ialah Ana Rakhmawati S.Pd (37), yang merupakan guru bahasa inggris di SMP Negeri 2 Juwana sejak tahun 2009 dan di MTS Bustanul Ulum tahun 2010 hingga sekarang.
Les privat bahasa inggris ini diperuntukkan bagi anak-anak tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) hingga Taman Kanak-kanak (TK) baik yang dekat dengan rumahnya maupun tempat yang masih bisa dijangkau.
Rakhma mengatakan, mengajar di SMP 13 jam dibagi tiga hari, sedangkan di MTS dapat jadwal yang overload, sehingga total mengajar 26 jam yang dimana harus selesai selama tiga hari.
“Saya itu di SMP itu 13 jam saya bagi 3 hari, di MTS alhamdulillahnya dapet jam overload. Sebetulnya total ada 26 jam dan itu harus selesai 3 hari, jadi jam ke 1 sampe jam ke 9 ngajar terus gaada istirahat,” jelas Rakhma saat diwawancarai palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com.
Lebih lanjut, ia memulai aktivitas les gratis ini dilakukan cukup lama sejak pandemi Covid-19 melanda, yang berimbas pada kegiatan belajar mengajar dan anak harus ditekankan untuk tetap belajar. Sehingga ini menjadi awal mula memutuskan untuk mengadakan les privat secara gratis atau tidak dipungut biaya.
Menurut keterangannya, peminat les privat gratis ini awalnya sangat antusias yakni berkisar delapan puluh orang, hingga akhirnya sekolah mulai masuk kini muridnya berkurang hingga akhirnya menjadi delapan orang.
Rakhma mengatakan, yang menjadi faktor berkurangnya murid les dikarenakan faktor seleksi alam yang dimana mata pelajaran bahasa inggris belum disukai banyak orang, selain itu faktor orang tua yang menganggap tidak penting mata pelajaran ini.
“Mungkin karena faktor seleksi alam ya, kan bahasa inggris anak-anak tertentu aja yang mau belajar banyak yang gak suka, padahal sebenernya ada yg kesulitan. Terus faktor orang tua, halah bahasa inggris nggo lapo leh bu kan gak penting-penting amat,” ucapnya.
Padahal, les privat bahasa inggris ini gratis yang dilakukan hanya semata-mata ingin membantu anak-anak sekolah yang kesulitan belajar bahasa inggris tapi sangat disayangkan mulai saat ini peminatnya berkurang.
Dengan demikian, pihaknya berharap, agar orang tua selalu memberikan semangat dan mendukung anaknya guna belajar bahasa inggris ini, pasalnya semua mata pelajaran itu penting dan suatu saat akan bermanfaat ke depannya. (*)