Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Ketua Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Pati Suratno mengatakan, fasilitas infrastruktur yang disediakan pemerintah Kabupaten Pati mayoritas belum ramah terhadap penyandang disabilitas.
Suratno menyebutkan sejumlah kantor dinas atau layanan publik di Pati belum mempunyai fasilitas tangga, tempat parkir, dan toilet untuk pengguna kursi roda.
“Beberapa gedung milik pemerintah tidak memiliki fasilitas untuk penyandang disabilitas yang menggunakan roda. Beberapa diantaranya memang sudah memiliki fasilitas untuk penyandang disabilitas. Tapi tidak lengkap,” ujarnya saat ditemui Wartawan kemarin.
Tidak lengkapnya sarana prasarana khusus, tentunya berpengaruh kepada kemandirian kaum disabilitas.
“Seperti kemarin saat kawan-kawan kami dari PPDI harus mengirim surat salah satu dinas. Kita diminta untuk ke atas. Padahal kalau melihat tangga yang digunakan, kawan-kawan tentu tidak bisa. Di Pati banyak perkantoran yang belum bisa diakses ke dalam,” ungkap Suratno.
Bukan hanya kantor pelayanan, fasilitas publik luar ruangan di Pati kota juga menurutnya belum ramah kaum disabilitas.
Ia mencontohkan alun-alun Simpang Lima, terminal, dan halte bus belum sepenuhnya bisa digunakan oleh penyandang disabilitas.
“Alun-alun sebenarnya sudah memiliki fasilitas untuk penyandang disabilitas yang menggunakan roda. Tapi, sayangnya ditutup dengan rantai. Jadi selama ini kami belum bisa menikmati Alun-alun,” ujar Suratno.
Perlu diakui bahwa pengadaan sarana prasarana pelayanan publik untuk penyandang disabilitas kerap dipandang biayanya mahal. Namun mendapatkan pelayanan dan fasilitas publik merupakan hak setiap masyarakat.
Terlebih Kabupaten Pati telah memiliki peraturan daerah (Perda) tentang penyandang disabilitas yang telah ditetapkan dan diundangkan sejak 13 Mei 2022 lalu. (*)
Wartawan Area Kabupaten Pati