palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan bahwa anggaran penanganan stunting tidak optimal. Hal itulah yang membuat Presiden Jokowi kesal.
Salah satu contoh kasus adalah mengenai anggaran penggantian pagar Puskesmas yang dimasukkan ke dalam kategori stunting.
“Termasuk ganti pagar Puskesmas rusak ini masuk dalam kategori stunting. Nah, hal seperti ini kita mungkin ketawa, tapi ini mengambarkan bahwa betapa banyak PR untuk kita,” ujar Sri Mulyani dilansir dari CNBC Indonesia.
Ia pun mengungkapkan jika anggaran untuk penanganan stunting mencapai Rp77 triliun dengan subkegiatan sebanyak 283. Anggaran tersebut sayangnya banyak terserap untuk keperluan koordinasi, yaitu sebesar Rp240 miliar.
Sedangkan makanan bagi anak dan ibu hamil guna melakukan pencegahan stunting memakai anggaran sebesar Rp34 triliun. Porsi itu dinilai kecil jika melihat jumlah anggaran yang dipakai untuk koordinasi.
Sebagai informasi, Jokowi menargetkan angka stunting bisa turun menjadi 14 persen pada tahun 2024 mendatang. Sedangkan angka stunting pada tahun 2022 berada di angka 21,6 persen turun dari tahun 2014 yang ada di angka 37 persen.
Permasalah stunting memang menjadi salah satu fokus pemerintah. Hal itu karena stunting mempengaruhi kualitas SDM. Dimana tak hanya kondisi fisik anak yang terganggu, namun juga kesehatan dan kemampuan berpikir.
Di lain sisi, kualitas SDM penting dalam mewujudkan visi dan misi Indonesia Emas tahun 2045. (*)
Redaksi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com