palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Hirup pikuk Kota Metropolitan mengharuskan orang berjuang untuk mendapatkan kehidupan yang layak. Namun juga ada sejumlah orang yang memilih untuk tinggal di kolong jalan Tol Angke 2 Jelambar, Jakarta Barat (Jakbar).
Seorang wanita paruh baya berinisial M (68) mengungkapkan dirinya tinggal di sana karena harga rumah kontrakan yang tergolong cukup mahal.
“Siapa sih yang nggak kepengen hidup layak. Ini kan gak layak. Tapi kan mau gimana lagi. Kita ngontrak di luar mahal. Kadang Rp 500 ribu tapi belum ada airnya,” kata M, dikutip dari Detik News, pada Sabtu (17/6/2023).
Bahkan saat ini, M bersama keluarganya tinggal di sana dengan rumah yang dibuatnya sendiri.
“Kalau di sini bikin sendiri, tinggal kasih pembatas triplek saja. Tinggal bayar listrik sama minum,” sambungnya.
“Saya dari tahun 1970 di sini. Dulu kan nggak kaya gini, dulu kan rumah. Semacam kaya yang di tanggul sana (permukiman rumah). Terus dijadiin tol. Sebenarnya sudah dapat ganti di rusun. Marunda ada, Kapuk ada, dan saya dapet. Tapi nggak bisa buat usaha, jadi saya balik lagi ke sini,” kata dia.
Ia lantas menjelaskan semula rusun yang diberikan pemerintah itu gratis, namun setelah ditempati 3 bulan, pembayaran uang sewa diharuskan.
“Dulunya kita pada mau, dikasih gratis 3 bulan. Kirain saya selamanya gratis, ternyata habis 3 bulan, bayar. Tadinya bilangnya gratis. Nggak tahunya listrik, air, dan kontrakannya bayar,” ucapnya.
Wanita yang berprofesi sebagai pedagang ini mengaku kesulitan saat menjajakan dagangannya saat tinggal di rusun.
“Tadinya saya mau pertahanin di rusun, cuma karena lama-lama apa ya.. Ke mana-mana susah, yang beli dagangan juga orang situ doang,” tutur dia.
“Kalau di sini mau dagang apa saja bisa, kan ada beberapa warung juga di sini, yang penting ada modalnya,” imbuh dia.
Redaksi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com