Banjir Rob di Kota Pekalongan Diperkirakan Berlangsung Hingga Akhir Juni

Pekalongan, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Banjir rob atau air laut pasang di Kota Pekalongan dan Sebagian wilayah pesisir Utara Jawa diperkirakan berlangsung hingga akhir akhir Juni.

Informasi tersebut diperoleh dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Kalakhar BPBD Kota Pekalongan, Aprilyanto Dwi Purnomo mengatakan bahwa ketinggian air laut mengalami naik turun setiap harinya.

Ia juga mengatakan bahwa informasi yang diterima dari BMKG setiap harinya memang valid dan masyarakat khususnya yang tinggal di pesisir diminta untuk selalu memantau informasi terkait kenaikan air rob tersebut.

Pihaknya juga melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk kesiapsiagaan bencana.

“Sampai saat ini, BPBD telah berkoordinasi dengan instansi-instansi terkait mengenai  kesiapsiagaan bencana barangkali terjadi bencana yang tidak diinginkan,” ucapnya.

Baca Juga :   Pemkab Pekalongan Raih Predikat WTP dari BPK RI

April menjelaskan, beberapa hari lalu memang sempat ada beberapa titik tanggul penahan air laut atau tanggul rob ada yang jebol khususnya tanggul yang berada di dekat Krematorium. Kendati demikian, jebolnya tanggul itu sudah diatasi dengan upaya rehabilitasi darurat berkoordinasi dengan DPUPR setempat.

Lanjutnya, untuk wilayah-wilayah yang saat ini masih tergenang rob diantaranya Kelurahan Bandengan, Pabean, Panjang Wetan, Degayu, dan Clumprit.

“Kami masih menunggu kondisi air rob surut sehingga pompa-pompa yang ada bisa bekerja maksimal menyedot genangan. Memang ada beberapa titik dari Kabupaten Pekalongan yaitu Jeruksari yang menjadi air masuk ke kota, tetapi Satgas kami selalu memonitor untuk kondisi pasang surut air laut maupun kondisi sungai yang ada di sekitarnya. Untuk pompa mobile yang diperbantukan dari BNPB pun sudah difungsikan untuk membantu mempercepat penyedotan genangan di lingkungan masyarakat,” tegasnya.

Baca Juga :   Animo Masyarakat ikuti UPTD BLK Cukup Tinggi

Akibat banjir rob ini menyebabkan akses jalan menjadi tergenang dan menyebabkan aktivitas masyarakat menjadi terganggu.

“Masyarakat masih bisa beraktivitas yang terganggu fasilitas umum yaitu akses jalannya yang tergenang, dengan rata-rata ketinggian air 10-50 sentimeter, sehingga cukup menghambat aktivitas warga. Rob ini sifatnya temporary di jam-jam tertentu naik dan di jam sekian surut kembali. Di daerah rendah surutnya memang agak lama. Kami minta tetap waspada adanya gelombang pasang ini yang diprediksi sampai akhir Juni nanti, karena ini fenomena alam, kita tetap berdoa dan berupaya semoga bencana ini cepat berlalu,”tandasnya. (*)