palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Presiden ke-6 RI bercuit mimpi berkumpul dengan Presiden Joko Widodo dan Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri.
Hal ini pun mendapatkan tanggapan dari Partai Demokrat. Deputi Bappilu Demokrat Kamhar Lakumani menilai cuitan SBY soal mimpi itu menyampaikan pesan tertentu ke publik. Dia melihat ada semangat rekonsiliasi.
“Saya tak memiliki kemampuan menafsirkan mimpi, namun ketika mimpi Pak SBY ini disampaikan di ruang publik tentu ada maksud dan pesan yang ingin disampaikan. Saya pribadi menangkap bahwa semangat dan pesan yang ingin disampaikan Pak SBY dari cerita mimpi tersebut adalah semangat rekonsiliasi dalam bingkai silaturahmi politik kebangsaan,” kata Kamhar.
“Dalam kehidupan politik yang masih diwarnai relasi patron klien dan dalam situasi politik seperti sekarang ini, silaturahmi tokoh-tokoh bangsa yang menjadi tokoh kunci dalam politik menjadi sangat penting dan relevan,” imbuhnya.
Sementara itu, Wasekjen Demokrat Renanda Bachtar mengatakan uluran tangan dari PDI Perjuangan sebagai bentuk kerja sama dnegan Demokrat untuk membangun bangsa ke depan.
“Saya pribadi melihat ini sebagai sebuah ‘hope’, harapan yang jika didoakan banyak dari rakyat kita, insyaallah sangat mungkin terjadi. Mbak Puan kemarin sudah menjelaskan bahwa tidak saja Ibu Megawati mendukung pertemuan generasi pelanjut Mega-SBY ini, namun bahkan juga sampai mengingatkan agar Mbak Puan dalam pertemuan dengan AHY jangan lupa tersenyum,” kata Wasekjen Demokrat Renanda Bachtar, dikutip dari Detik News, pada Selasa (20/6/2023).
Ia juga menyinggung soal pertemuan yang membahas dukungan Pilres 2024 di kapal berbeda. Renanda menekankan hal ini bukannya diartikan sebagai kerja sama singkat namun, secara bersama-sama bekerja untuk semangat membangun negara di masa mendatang.
“Kami dari Partai Demokrat meyakini uluran tangan dari PDIP bukanlah merupakan gimik belaka. Namun berupa kesungguhan untuk mengajak Partai Demokrat bekerja sama membangun bangsa ke depan dengan semangat ‘Leave the past behind and let’s move forward together’, tinggalkan masa lalu dan ajakan untuk melangkah bersama ke depan,” ujarnya.
“Rekonsiliasi jangan diartikan hanya sebatas kerja sama politik jangka pendek semisal Pilpres 2024, tapi harus dimaknai sebagai semangat bekerja bersama-sama di masa-masa depan untuk hal yang lebih besar dari urusan Pilpres,” lanjutnya.
Redaksi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com