Jakarta, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Prevalensi stunting di Sembilan kelurahan wilayah Jakarta Barat mengalami penurunan di tahun 2022.
Sebagai informasi, prevalensi merupakan jumlah keseluruhan penyakit yang terjadi pada suatu waktu tertentu di sebuah wilayah.
Berdasarkan keterangan dari Sekretaris Kota (Sekko) Jakarta Barat, Indra Patrianto menuturkan bahwa data tersebut berdasarkan hasil surveilans gizi e-PPBGM.
Hasilnya menyebutkan bahwa ada penurunan dari 2,65 persen di tahun 2021 menjadi 1,4 persen di tahun 2022.
“Penurunan prevalensi stunting tersebut terjadi di sembilan kelurahan yaitu di Kelurahan Kapuk, Cengkareng Timur, Kedaung Kaliangke, Wijaya Kusuma, Pinangsia, Jembatan Besi, Angke, Tegal Alur, dan Jati Pulo,” ujar Indra Patrianto, usai mengikuti penilaian kinerja kabupaten/kota dalam delapan aksi konvergensi percepatan penurunan stunting di wilayah Provinsi DKI Jakarta melalui zoom meeting di Ruang Pola, Kantor Wali Kota Jakarta Barat, Kamis (6/7).
Ia juga mengatakan bahwa pihaknya melakukan berbagai program yang bertujuan untuk menekan angka kasus stunting di wilayah Jakarta Barat ini.
Adapun salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan Open Defecation Free (ODF) atau setop buang air besar sembarangan.
Melalui program tersebut, Pemkot Jakarta Barat terus berupaya memperbanyak membangun MCK komunal, khususnya di wilayah permukiman padat penduduk.
“Dengan berbagai upaya yang kami lakukan, di mana salah satunya memperbanyak membangun MCK komunal, kami optimistis dapat menekan kasus stunting,” tandasnya. (*)
Redaksi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com