Salatiga, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Pemerintah Kota Salatiga mengharapkan dengan keberadaan exit Tol Patimura, bisa memberikan multiple efek untuk wilayah setempat.
Sebagaimana disampaikan oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Salatiga, Sinoeng N Rachmadi beberapa waktu lalu.
“Usulan kami, saya harapkan bisa memberikan multiple efek terhadap dorongan ekonomi kerakyatan, tumbuhnya akselerasi usaha ekonomi baru, dan juga aksesibilitas pada kota Salatiga. Minimal geliat ekonomi semakin kencang dan bisa memberikan kebermanfaatan bagi masyarakat,” kata Sinoeng.
Ia juga mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan pengawalan terkait dengan kebermanfaatan adanya Exit Tol Patimura.
“Kita akan mengawal ini sampai dengan tindak lanjut untuk pembahasan teknokratis dengan jajaran Kementerian di Jakarta bersama-sama dengan Pemkab Semarang. Dan ini merupakan kerja orkestrasi, kerja gotong royong dan kerja pancasila untuk sama-sama memberikan kebermanfaatan kepada masyarakat,” tambahnya.
Hal ini juga mendapatkan sorotan dari Fadholi, Anggota Komisi V DPR RI saat melakukan kunjungan kerja di wilayah Salatiga beberapa waktu lalu.
Ia mengharapkan, dengan adanya exit Tol ini, akan lebih mempermudah aktivitas masyarakat.
“Kita fokuskan untuk melihat progres perkembangan rencana exit Tol jalan patimura. Karena itu sudah menjadi tahapan yang cukup panjang. Untuk mendukung perimbangan kota Salatiga, di sana ada taman religius, TWSS (Taman Wisata Sejarah Salatiga), Taman Salatiga. Harapannya, exit tol ini akan mempermudah aktivitas masyarakat. Targetnya di tahun 2023 harus sudah mulai pembangunannya. Karena kalau itu (exit Tol Patimura) tidak dibangun, Salatiga akan menjadi sepi,” ungkap Fadholi.
Terkait dengan pembebasan lahan yang belum rampung, ia mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi bersama dengan Bupati Semarang.
“Sebenarnya sudah tidak ada PR yang sangat signifikan karena exit Tol ini akan dibangun secara stimultan, untuk tahapan pertama akan segera dilaksanakan. Hampir rampung, namun masih ada satu pembebasan tanah dalam proses, seluas 650 m yang berada di Kabupaten Semarang. Namun saya sudah berkoordinasi dengan Bupati Semarang dan sudah kita koordinasikan dengan Kementerian dan BPJT juga dengan menunggu appraisalnya (penentuan harga),” pungkasnya. (*)
Redaksi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com