Fosil Gajah Purba dan Komodo Ditemukan di NTT

palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Fosil gajah purba dan komodo ditemukan di wilayah Situs Mala Huma, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menemukan fosil tersebut karena survei berkala dan penggalian di lokasi situs purbakala dan prasejarah yang dilakukan Tim Pusat Survei Geologi.

“Para ahli Paleontologi di Badan Geologi secara berkala melakukan survei dan penggalian di lokasi tertentu berdasar riset, literatur dan informasi dari penduduk lokal. Saat ini hasil penggalian terbaru di wilayah Situs Mala Huma ditemukan gigi geraham Gajah dan rahang dari Komodo,” ujar Kepala Pusat Survei Geologi Hermansyah dilansir dari Bisnis.com.

Fosil yang ditemukan tersebut diperkirakan berusia ratusan ribu tahun lalu.

“Fosil-fosil tersebut diperkirakan mencapai usia ratusan ribu tahun yang lalu,” ujarnya.

Penemuan fosil tersebut adalah hasil pengembangan ilmu pengetahuan yang dilakukan sejak zaman Belanda. Sebelum dilakukan pengangkatan, terlebih dahulu akan dilakukan proses pelapisan tulang dengan perban yang dilapisi dengan gipsum. Hal itu agar tak terjadi kerusakan dalam proses pengangkatan dan pengangkutan ke Badan Geologi Bandung.

“Di kantor Badan Geologi dilakukan beberapa tahapan proses untuk bisa segera direkonstruksi kemudian dipajang di Museum Geologi,” jelasnya.

Situs Mala Huma di Kabupaten Nagekeo Flores, NTT sendiri adalah situs fosil yang jadi salah satu lokasi ekskavasi atau penggalian oleh Pusat Survei Geologi Badan Geologi Kementerian ESDM.

Badan Geologi Kementerian ESDM pun bekerja sama dengan Pemerintah Daerah memanfaatkan bangunan atau ruang milik Pemerintah Daerah untuk membangun site museum guna menampung dan mengumpulkan artefak-artefak purbakala dari Pulau Flores.

Badan Geologi akan membantu menyusun isi dan membuat desain ruang sesuai kaidah permuseuman serta memberikan penguatan kapasitas dalam manajemen pengelolaan museum berbasis kelembagaan masyarakat.

“Bupati Ngada Andreas Paru, menyetujui rencana Badan Geologi untuk melakukan Site museum di lokasi penemuan fosil tersebut. Site Museum diharapkan dapat menjadi pusat pertumbuhan di daerah-daerah terpencil terutama daerah yang memiliki potensi geologi,” jelasnya. (*)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati