Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Anggota Komisi E DPRD Provinsi Jawa Tengah, Endro Dwi Cahyono menyelenggarakan kegiatan sosialisasi melalui media tradisional (Metra) dengan mengambil tema “Anak Muda Pelestari Budaya” yang bertempat di aula balai Desa Sukoharjo, Kabupaten Pati pada hari Selasa (8/8/2023).
Dalam sosialisasi kebijakan ini, turut dihadiri Anggota Komisi E DPRD Provinsi Jateng Endro Dwi Cahyono, Komandan Tempur (KomandaTe) bintang dua daerah pemilihan Pati satu Suhartini, Kepala Desa Sukoharjo Hartono, Ketua Tim Endro Center Suhartono, Koordinator Kecamatan (Korcam) Endro Center Kecamatan Pati, relawan Endro Center Kecamatan Pati, dan tokoh masyarakat yang terkait.
Menurut pemaparan Endro Dwi Cahyono, pemuda zaman sekarang sudah bisa mengakses semua informasi baik di masa lampau maupun di masa kini hanya dengan berdiam di rumah menggunakan handphone.
“Pemuda zaman sekarang semanjak ada smartphone atau handphone itu sudah bisa mencari informasi, mengetahui informasi yang saat ini sedang booming. Mereka cukup dari bilik, cukup dari kamar saja diem dirumah tidak perlu keluar rumah sudah bisa mengakses atau mengetahui informasi apa saja,” papar Endro.
Pasalnya, dengan mencari semua informasi memakai handphone sudah bisa mengetahui hal-hal apa yang sekarang ramai di kalayak umum. Utamanya yakni pada budaya-budaya asing yang mulai masuk ke Indonesia.
Terlebih pemuda sekarang sudah mulai kompak dan menerima semua budaya asing yang masuk ke dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga para pemuda sudah mulai jauh dengan budaya yang ada di Indonesia seperti wayang golek, wayang wong ataupun wayang kulit.
Hal inilah yang sangat disayangkan dan membuat prihatin Endro Dwi Cahyono terhadap pemuda zaman sekarang. Ia menganggap, yang namanya pemuda itu adalah gambaran nasionalismenya harus tinggi, cerdas dan mau belajar hal-hal yang belum ia ketahui sebelumnya.
“Menurut saya anak kita sekarang sudah kompak dengan budaya asing. Mereka sekarang sudah semakin jauh dengan apa yang namanya wayang golek atau wayang wong, wayang kulit. Padahal, yang namanya pemuda itu adalah gambaran yang nasionalismenya tinggi, cerdas, yang mau belajar,” keluh Endro.
Lebih lanjut, Endro menilai pemuda zaman sekarang patut diberitahu dan diberi pemahaman bahwa penting mewariskan pelestarian budaya demi masa depan penerus bangsa.
“Oleh sebab itu, pemuda atau generasi muda mulai sekarang harus diberitahu, dikasih pemahaman bahwa pelestarian budaya guna masa depan itu patut diteruskan. Perlu bergandengan tangan, bergotong royong dan piye cara budaya ini bisa diteruskan bisa diwariskan,” harapnya.
Dijelaskan Endro, hal-hal yang bisa mewariskan atau meneruskan budaya Indonesia yakni dengan memberikan pemuda pada pelatihan-pelatihan yang nantinya bisa memotivasi pemuda zamam sekarang.
“Mungkin dengan pelatihan-pelatihan kewirausahaan, dengan pelatihan-pelatihan pemahaman digital marketing saya siap, dengan pelatihan apapun itu agar bisa memotivasi para pemuda-pemuda untuk melestarikan budaya ini tadi,” jelas Endro. (*)