Perlunya Mewariskan Budaya untuk Membentuk Masyarakat yang Loyalitas

Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Endro Dwi Cahyono selaku Anggota Komisi E Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Tengah menyebutkan bahwa perlunya mewariskan budaya yang ada di Indonesia guna untuk membentuk masyarakat yang loyalitas.

Yang mana loyal terhadap bangsa maupun loyal terharap tanah air. Terlebih bisa mempersatukan semua budaya keaneragaman yang ada di Indonesia saat ini dan hingga nanti.

“Nah dengan persatuan indonesia ini akan muncul insyaallah semuanya ini akan menjadi satu. Dan harus didalam pewarisme budaya indonesia ini semuanya harus punya loyalitas, baik loyalitas bangsa maupun loyalitas tanah air. Serta dalam kehidupan melalui pewaris generasi muda bagi bangsa indonesia,” sebut Endro.

Baca Juga :   Kenalkan Kearifan Lokal Budaya Bagian dari Program Kurikulum Merdeka

Lebih lanjut, selain membentuk masyarakat yang loyalitas yakni dengan mewariskan budaya akan menciptakan sebuah karya yang indah serta mampu melawan dunia yang menggeserkan Indonesia.

“Keaneragaman budaya yang ada di Indonesia saat ini harus mampu menciptakan sebuah karya yang indah, yang bagus, yang hebat, serta mampu melawan dunia yang mau menggeserkan atau menyingkirkan Indonesia saat ini,” tambahnya.

Diungkapkan Endro bahwa di Indonesia utamanya di Provinsi Jawa Tengah yang meliputi dari Pati, Blora, Kudus, maupun semarang memiliki budaya gaya berpakaian, budaya gaya bahasa, budaya agama, dan kebiasaan sehari-hari yang berbeda-beda.

Contohnya, di Semarang memiliki gaya bahasa yang berbeda dengan tambahan kata d ibelakangnya seperti leh, to bahkan di Pati menambahkan kata nem.

Baca Juga :   Sempat Jaya di Tahun 60-an, Kini Keroncong Dilupakan

“Indonesia ini dari sabang sampe merauke ini beribu-ribu pulau, disetiap satu pulau saja bahasane nerbeda-beda. Di jawa tengah wae bahasane versine berbeda- beda, ada yang model Pati, Bloro, Kudus, Semarang. Missalnya semarang aja bahasane udah pake leh leh terus pake to to, terus di Pati pake nem gonem, kek gitu,” ungkap ia.

“Dan di Pati aja budayanya banyak sekali berbeda-beda, agama yo macem-macem islam di Pati ini yo macem-macem agamanya,” tambahnya.

Meskipun demikian, Endro selaku anggota Komisi E DPRD Provinsi Jateng terus mengimbau kepada semua masyarakat di sekitar untuk selalu menjaga budaya masing-masing dengan cara mewariskan terhadap generasi muda nantinya meskipun disetiap daerah berbeda-beda.

Baca Juga :   Peringati Hari Wayang Dunia, 16 Dalang Rembang Gelar Pentas Virtual

Dengan harapan tidak ada yang merasa lebih, maupun merasa kurang atau merasa diperlakukan kurang. Sebab, semua masyarakat itu sama. (*)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati