Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – SD Negeri Payang 02 menggelar kegiatan jalan santai dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Republik Indonesia pada hari Jumat (18/8/2023), pukul 07.00 WIB.
Berdasarkan pantauan palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com, jalan santai tidak hanya diikuti oleh siswa-siswi saja, namun juga diikuti oleh Kepala Sekolah SD Negeri Payang 02, guru-guru, sejumlah mahasiswa dari Universitas PGRI Semarang (Upgris), Universitas Negeri Semarang (Unnes), Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus), dan orang tua siswa.
Pada kegiatan tersebut, siswa-siswi terlihat mamakai topi dan membawa bendera merah putih bertema HUT ke-78 RI.
Kustiyono selaku Kepala SD Negeri Payang 02 menyebutkan bahwa kegiatan jalan santai menjadi momen untuk mengenang para pahlawan bangsa dalam memperjuangkan kemerdekaan RI.
“Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-78 Republik Indonesia sekaligus akan jadi momen spesial untuk mengenang para pahlawan bangsa Indonesia saat memperjuangkan kemerdekaan RI, makanya dengan mengadakan kegiatan jalan santai,” sebut Kustiyono.
“Selain itu juga siswa siswi memakai topi buatan sendiri, bendera merah putih sama bawa jajan sendiri, sehingga bisa dimakan atau minum saat berhenti di pertengahan jalan,” tambahnya.
Sebagai informasi, siswa-siswi yang mengikuti jalan santai terdiri dari murid kelas satu hingga kelas enam SD.
Jarak yang ditempuh oleh peserta jalan santai kurang lebih berkisar 1,5 Kilometer. Meskipun begitu, kepala sekolah, siswa-siswi, guru, orang tua siswa tidak mengeluh sama sekali, terlebih terlihat bersemangat dan bergembira.
“Bisa dilihat tadi meskipun jalan santainya jauh tapi tidak ada yang mengeluh, malah semangat dan gembira sekali anak-anaknya, orang tua, sama guru-gurunya juga,” lanjutnya.
Lebih lanjut, jalan santai dengan tema kemerdekaan Indonesia akan menjadi kegiatan rutin yang dilakukan setiap satu tahun sekali untuk memperingati HUT RI.
“Kegiatan ini akan jadi momen rutin setahun sekali saat memperingati kemerdekaan Republik Indonesia,” tutup Kustiyono. (*)