palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – ketua Umum (Ketum) PDI Perjuangan turut memberikan tanggapan terkait dengan salah satu kader PDIP yang memilih mendukung Prabowo Subianto dibandingkan dengan Ganjar Pranowo.
Hal tersebut disampaikannya dalam acara temu kader di Kantor DPD Yogyakarta, Jalan Tentara Rakyat Mataram No.47.
“Nih kalau mau ditulis sama wartawan seperti kasus nih, Pak Budiman Sudjatmiko,” kata Megawati.
Ia mengatakan sempat berdiskusi dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkenaan dengan situasi politik saat ini.
Ia lantas berkelakar dengan sebutan dan tata cara orang berdansa.
“Jadi Pak Jokowi, setelah periode 1 begitu selesai periode 2. Jadi saya ini dipanggil ditanya ‘Bu suasana nanti ketika akan pemilu kalau menurut Ibu suasananya seperti apa?’,” kata Mega.
“Saya gampang aja, ‘Pak, Bapak tahu nggak kalau orang berdansa?’, ‘Loh saya nanya urusan politik kok Ibu urusan berdansa’,” imbuh dia.
Ia lantas memberikan contoh terkait dengan makna dansa yang ahrus berganti pasangan.
“Gampang Pak itu simbol, berdansa itu bisa sendiri, bisa duaan, bisa ramai-ramai, terus bisa slow motion, gerakannya pelan seperti Waltz, terus ada rumba yang ngoprek-ngoprek ngobrong, ada rock and roll, nanti kalau udah ganti-ganti pasangan, yang itu ganti sono, yang ini ganti sini. terus Beliau (Jokowi) sambil ketawa, ‘Oh saya paham’,” ujar Mega.
Suasana Pemilu, menurut Megawati memang sepeti itu. Ia meminta para kader untuk tidak khawatir dan tetap solid.
“Sekarang itu kan istilah saya, istilah perang udara liat survei, terus liat medsos, media, ya pencitraan, terus pembulian,” kata Mega.
“Itu buat saya istilahnya di udara maka saya bilang perang udara. Nah, kalau kita tinggal urusannya satu solid, dua kerja keras, tidak ada jalan lain,” pungkasnya.
Redaksi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com