Bisnis Penjualan Kerupuk di Rembang Menurun hingga 20 Persen

Rembang, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Bisnis penjualan kerupuk disalah satu Desa Tunggulsari, Kecamatan Kaliori, Kabupaten Rembang mengalami penurunan hingga 20 persen.

Kejadian ini telah dialami oleh Khilatul Lailah yang merupakan salah satu pembisnis yang menjual kerupuk. Yang mana penurunan ini terjadi pada bulan Agustus usai HUT ke-78 RI.

“Kalau bulan Agustus ini agak menurun, berkisar 20 persen dibandingkan bulan sebelumnya dan dibandingkan waktu lebaran sama penuh hajad itu banyak sekali penjualan atau pesenannya,” kata Lailah.

“Dan soalnya kan bulan Agustus ini, setelah hari kemerdekaan itu banyak kegiatan ya, jadi penjualannya itu menurun,” tambahnya.

Seminggu sekali atau sekali produksi, Laila mengaku bisa membuat dan menghabiskan 50 kilogram krupuk. Dengan keuntungan yang didapatkan berkisar Rp250 ribu setiap kali produksi.

“Kalau aku buat 50 kilogram langsung habis mbak, atau 50 kilogram itu setiap satu Minggu sekali, kadang juga dua kali kalau lagi rame mbak. Kadang tiga kali, kadang yo satu kali pokoknya tergantung penjualan sama pesenan,” sebutnya.

“Dan 50 kilogram itu untung bersih 250 ribu Itu setiap produksi atau seminggu sekali itu tiap buat,” tambah Lailah.

Sebagaimana diketahui bersama, harga kerupuk bisnisnya yakni sama-sama memiliki harga Rp35 ribu baik kerupuk cumi, kerupuk rajungan, dan kerupuk ikan.

Lebih lanjut, sistem penjualan yang dibentuk yakni kebanyakan dari reseller, sehingga ia hanya tinggal mengirim sesuai dengan pesanan atau keinginan pelanggan. Ada pula yang langsung membeli ke rumah dalam bentu ecer atau satuan. (*)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati