palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Akhir-akhir ini, banyak orang menggembar-gemborkan tentang pentingnya kesehatan mental. Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan, kesehatan mental yang baik merupakan kondisi ketika batin berada dalam keadaan tentram dan tenang.
Mental sehat memungkinkan seseorang untuk menggunakan potensi dirinya secara maksimal, serta dapat menjalin hubungan positif dengan orang lain.
Sebaliknya, kondisi mental yang sedang tidak baik-baik saja mungkin akan mengalami gangguan pada suasana hati, menurunnya kemampuan berpikir, hingga tidak bisa mengendalikan emosi yang dapat mengarahkannya ke perilaku buruk dan berdampak negatif bagi diri sendiri dan orang lain.
Untuk memprioritaskan kesehatan mental, mungkin Anda perlu mengidentifikasi lebih dulu beberapa kebiasaan buruk berikut ini dan mencoba menghentikannya.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut beberapa kebiasaan buruk yang dapat memengaruhi kesehatan mental Anda.
Terlalu banyak bermain ponsel
Meski teknologi ponsel pintar memberikan kemudahan bagi Anda, namun benda tersebut dapat memberikan dampak negatif bagi kesehatan mental jika dikaitkan dengan penggunaan media sosial secara berlebihan.
Mereka yang lebih banyak menghabiskan waktu di media sosial rentan depresi dan mengalami kecemasan, menurut penelitian. Mereka sering merasakan perasaan cemburu, insecure, bahkan kesepian.
Selain itu, media sosial akan membuat seseorang kehilangan kesempatan untuk menjalin hubungan langsung yang tulus. Oleh sebab itu, kurangi penggunaan ponsel dan media sosial Anda sedikit demi sedikit untuk kesehatan mental yang lebih baik.
Mengabaikan kekacauan
Lingkungan yang kacau dapat membuat Anda stres, lelah dan kurang motivasi. Untuk memberikan kondisi mental yang positif, atur lingkungan di sekitar Anda, seperti kamar tidur, dapur, atau kantor agar menjadi sedikit lebih tertata.
Tempat yang rapi dan bersih akan meningkatkan suasana hati, yang dapat meningkatkan keterampilan pengambilan keputusan, dan produktivitas.
Memiliki gaya hidup bermalas-malasan
Bersantai memang dapat meningkatkan suasana hati dan baik untuk kesehatan mental. Namun, terlalu santai dan cenderung bermalas-malasan di kehidupan sehari-hari dapat memengaruhi kesejahteraan secara keseluruhan.
Penelitian menunjukkan bahwa tidak banyak bergerak dan berolahraga memiliki risiko lebih tinggi mengalami depresi dan peningkatan kemungkinan demensia.
Sebaliknya, memiliki aktivitas dan rutin berolahraga dapat membantu mengurangi stres, melepaskan endorfin, meningkatkan kepercayaan diri, mengurangi kecemasan, dan meningkatkan kekuatan otak.
Menahan emosi dan perasaan
Menahan emosi atau perasaan yang Anda rasakan berdampak tidak baik bagi mental Anda. Kemarahan yang dipendam akan menjadi bom waktu yang mungkin akan meledak kapan saja.
Selain itu, menyembunyikan perasaan akan memberikan batasan yang akan memengaruhi hubungan Anda dengan orang terdekat.
Sebenarnya, tak ada salahnya jika Anda menangis saat merasa sedih, tersenyum saat merasa senang atau berteriak di tempat yang sepi saat emosi membuat kepala Anda terasa seperti mendidih.
Kendati demikian, yang paling penting dilakukan adalah mengelola emosi Anda dengan baik.
Beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mengekspresikan kemarahan/emosi adalah bercerita dengan teman, menuangkannya ke dalam diary, atau menyalurkan energi Anda ke aktivitas lainnya seperti olahraga, musik dan sebagainya.
Mengabaikan kebutuhan diri sendiri
Mempertimbangkan perasaan seseorang sangat penting untuk hubungan yang sehat. Namun, jika Anda terlalu memikirkan orang lain hingga mengabaikan perasaan diri sendiri, hal tersebut dapat membuat Anda semakin lelah dan tidak bahagia.
Anda berhak melakukan apa yang Anda sukai, dan mereka juga perlu menghargai pilihan Anda. Jangan menggantungkan kebahagiaan Anda pada orang lain. (*)
Redaksi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com